Rektor Institut Tazkia, Ardhariksa Zukhruf Kurniullah. (Ist)
Kota Bogor, BogorUpdate.com – Momentum Hari Jadi Bogor (HJB) ke-541 menjadi Harapan Baru untuk menciptakan kolaborasi dan sinergitas kota dan kabupaten Bogor yang tergabung dalam wilayah Bogor Raya.
Saat ini memang wilayah kota dan kabupaten Bogor tidak bisa dipisahkan dalam pembangunan wilayah karena karakter dan infrastruktur yang menyatu bersama dengan masyarakat di dalamnya, sehingga harus ada pembangunan yang bersatu di antara kedua pemerintah daerah.
Rektor Institut Tazkia, Ardhariksa Zukhruf Kurniullah menjelaskan, Kota adalah Full Factor urbanisasi, yaitu sebagai sentra aktivitas ekonomi masyarakat serta pusat pelayanan dan jasa. Inovasi dan kolaborasi sebagai daya saing kunci Kota dalam menciptakan keunggulan komparatif ke arah keunggulan kompetitif sehingga dapat mewujudkan Bogor sebagai kota modern.
“Maka kata kunci sinergitas dan kolaborasi harus berlangsung dengan adanya kesadaran kolektif dan totalitas dalam membangun kota dan kabupaten Bogor sehingga tidak ada egosentris diantara kedua pemerintah daerah dalam menciptakan maslahat umat yang lebih baik,” ujarnya, Senin (5/6/23).
Menurutnya, permasalahan kota dan kabupaten Bogor relatif sama seperti persampahan kemacetan kemiskinan dan tingkat pendidikan yang masih rendah, sehingga harus ada intervensi dari kedua pemerintah daerah termasuk dari provinsi dari pusat untuk menciptakan kehidupan mencerdaskan dan memakmurkan masyarakat.
“Untuk itu, dunia kampus melalui Tri Dharma perguruan tinggi melakukan pengabdian masyarakat dan penelitian bersama kajian untuk bisa menjadi solusi strategis bagi pemerintah daerah berkolaborasi dengan tantangan yang ada saat ini di tengah majunya wilayah Jabodetabek dan Indonesia membawa Efek domino yang lebih baik untuk masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu pimpinan DPRD Propinsi Jawa Barat Achmad Ru’yat menyampaikan kata kunci kolaborasi dan inovasi harus berjalan di semua wilayah Kabupaten dan kota Bogor Raya, sehingga keberpihakan pemerintah daerah dalam hal penganggaran juga dirasakan oleh masyarakat di Kelurahan dan desa untuk pemberdayaan hidup.
“Wilayah Bogor Puncak dari Cianjur Bopunjur menjadi salah satu upaya pengembangan pemberdayaan masyarakat karena terdapat berbagai potensi sumber daya alam yang bisa ditunjang dengan sumber daya manusia kreatif dan inovatif sehingga menghasilkan pendapatan bagi daerah dan masyarakat dengan adanya pendampingan dari dunia kampus,” katanya.
“Untuk itu pemberdayaan masyarakat di Bopunjur haruslah terlembaga dalam suatu instansi yang bisa menjadikan tempat untuk wadah berhimpun dan berinteraksi antar semua elemen sehingga kolaborasi dan sinergitas menjadi konkrit dalam pelaksanaannya,” sambungnya.
Saat ini Pemerintah provinsi Jawa Barat bersama DPRD setempat juga Tengah memperjuangkan adanya Jalan Puncak 2 yang akan terhubung dengan wilayah Bogor hingga Cianjur sehingga aksesibilitas masyarakat dapat tercapai untuk bisa saling berinteraksi menjadi kawasan pusat wisata baru untuk itu peran pemerintah pusat dalam menciptakan solusi pembangunan menjadi yang utama.
