Sukaraja, BogorUpdate.com – Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat (Jabar), melakukan pengecekan dan mengumpulkan data penyebab terjadinya semburan air bercampur gas, di Kampung Leuwi Kotok RT 02/05, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, Kamis (12/10/23).
“Sampai sejauh ini kita belum bisa menganalisa secara pasti, karena kita harus dilihat dulu kontrusksinya, dari data-data yang ada karena ini kan ada di bawah tanah potensinya. Kita harus tahu kronologisnya mulai dari kronologis data awal, proses pengeboran riteloginya, pengeboran tanahnya bagaimana,” kata Perwakilan Dinas ESDM Cabang Wilayah II Bogor, Heriman kepada Wartawan.
Menurut Heriman, karena semua yang dilakukan akan berkaitan, maka data yang didapat dilapangan akan menjadi bahan evaluasi, kemudian hasilnya akan di koordinasikan dengan pihak terkait.
“Sementara ini kan perizinan bukan di kita adanya di pemerintah pusat, jadi kami kesini hanya melakukan sebagai pemerintah daerah Provinsi menerima pengaduan dari masyarakat. Kita tanggapi dan kita akan evaluasi, dan kita akan laporkan nantinya, soal tim teknis kita akan koordinasikan masalah tim teknis itu,” jelasnya.
Menurut informasi yang didapat, pengeboran yang belum memiliki izin itu rencananya akan mengebor dengan kedalaman 100 meter lebih. Nantinya akan difungsikan untuk mengairi 30 pintu kontrakan.
Sementara itu, lanjut Heriman, untuk pengeboran dilokasi tersebut, menurut musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Sukaraja memang belum memiliki izin.
“Jadi harusnya saat mereka akan melakukan pengeboran, seharusnya ada mekanismenya yang harus dijalankan. Sehingga terjadi kejadian seperti ini kita bisa antisipasi kedepannya, sekarang ini tidak begini kondisinya. Untuk sanksi itu pastinya ada kewenangan di penegak hukum seperti Satpol PP dan Kepolisian,” tukasnya.
Sebelumnya, Warga Kampung Leuwi Kotok RT02/05, Desa Pasirlaja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, dihebohkan dengan penomena semburan gas bercampur air, dikhawatirkan membahayakan warga, sehingga warga sekitar diungsikan, Rabu (11/10/23) kemarin.
Salah satu warga Joshua mengatakan, tidak tahu tepatnya jam berapa, masyarakat sudah ramai saja, warga terdekat langsung diungsikan, dan kontrakan yang terdekat dengan semburan sudah banyak yang mengungsi.
“Semburannya cukup kencang dan seperti gas dan air, semoga tidak ada apa-apa. Dan bisa ditangani oleh petugas,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (12/10/23).
