Klapanunggal, BogorUpdate.com – Entin (47) warga Kp Sindanglengo RT 01/03, Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor, sempat tidak bisa berobat karena terhalang biaya pengobatannya akibat BPJS Ketenagakerjaannya tidak dibayarkan pihak perusahan.
Dengan terpaksa, keluarga Ibu Entin akhirnya harus menggalang dana dari wilayah lain lantaran kekurangan biaya pengobatan. Hal itu diperparah dengan minimnya perhatian dari Pemerintah terhadap ibu Entin.
“Alhamdulillah setelah adanya bantuan dari Kantor Biro Jurnal Bogor Timur, yang gerak cepat untuk meminta perusahaan agar membayarkan BPJS, Ibu saya akhirnya kini bisa di tindak di RSUD Cileungsi,” ucap Samsul menantu pasien.
Namun, sambung Samsul, karena masih ada biaya yang harus di keluarkan dan ada obat yang tidak di tanggung oleh BPJS, dirinya meminta bantuan dana dari luar dan alhamdulillah ada respon baik dari Bogor Timur Jurnalis (BTJ), Katar Pokja 19, Pokja 23 Kp. Kedep, Urgen Darurat Bogor, dan PSM Tlajung Udik.
“Bantuan yang datang tersebut tak luput dari peran Biro Jurnal Bogor Timur dan tim yang senantiasa terus memantau keadaan ibu saya,” papar Samsul.
Sementara, Sudadi Ketua BTJ menyayangkan jika ada hal seperti ini di wilayah Klapanunggal yang notabene ada beberapa kawasan industri, dan wisata. “Kok bisa Pemerintah setempat mulai dari RT dan RW, sampai Kepala Desa tidak melihat kondisi warganya yang kesulitan, sehingga warga ini harus meminta bantuan kepada Biro Jurnal Bogor Timur dan akhirnya rekan Jurnalis lah yang mencarikan solusi,” ujar Dadi biasa di sapa, Jum’at (6/1/23).
Adanya hal seperti ini, lanjut dia, adalah kemasabodohan Pemerintah setempat akan apa yang sedang dialami oleh warganya, ditambah lagi Ibu Entin ini adalah seorang janda yang kini menderita penyakit komplikasi dan diharuskan melakukan operasi. Bisa timbulnya komplikasi penyakit pada pasien ini akibat keterlambatan pihak Perusahaan PT Nitya Nandha yang telat bayar BPJS Ketenagakerjaan, sehingga pasien tidak bisa berobat jalan.
“Mana peran Dewan, Bogor Timur itu ada Ketua Komisi 4 yang membidangi kesehatan, tapi masih ada kejadian seperti ini, miris saya dengarnya. Lalu untuk apa ada wakil rakyat jika hal-hal kecil begini saja tidak bisa membantu. Jangan menunggu viral dulu, baru pada sibuk cari perhatian yang seolah-olah hadir untuk rakyat dengan caption “save rakyat kecil,” sindir pria berambut gondrong tersebut.
Dirinya apresiasi, dengan Katar Pokja 19, Pokja 23 Kp. Kedep, Urgen Darurat Bogor, dan PSM Tlajung Udik, yang ikhlas memberikan hasil ngecrek mereka yang tadinya untuk bantuan ke Cianjur dialihkan kepada Bu Entin yang sedang membutuhkan.
“Mungkin aparat pemerintah di Klapanunggal sedang sibuk ngurus sengketa lahan di Gunung dan galian batu kapur yang tak kunjung usai, sehingga warga yang membutuhkan uluran tangan ini harus dilirik pihak luar dari Klapanunggal,” serunya.
Dirinya berharap, hal- hal seperti ini tak terjadi lagi di wilayah Bogor Timur, yang notabene PAD terbesar di Kabupaten Bogor, dan dirinya meminta kepada Wakil Rakyat, untuk tidak melihat dapil jika ingin membantu masyarakat.
“Niat nya bantu, jangan liat dapil, jangan karena ini ada di dapil orang jadi gak mau lirik kesusahannya,” kesalnya.