Jonggol, BogorUpdate.com – Curah hujan yang tinggi menyebabkan Abrasi Sungai Cipamingkis yang mengakibatkan empat rumah warga dikampung Jagaita RT 02 RW 06 Desa Jonggol, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor, rusak parah, dan 13 rumah terdampak, serta 22 rumah terancam, Selasa (25/10/22).
Curah hujan yang tinggi di wilayah Kabupaten Bogor akhir-akhir ini sehingga menyebabkan arus sungai Cipamingkis naik dan mengakibatkan abrasi pada daerah bibir sungai, sehingga mengakibatkan pergeseran tanah. Menimbulkan 4 rumah warga rusak berat, 66 Jiwa dari 22 KK terancam, 13 rumah warga terdampak, dan kurang lebih 1,5 hektar, tanah dari 4 warga terbawa arus
Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Aris Nurjatmiko mengatakan, kejadian abrasi yang terjadi di kampung Jagaita ini sejak bulan Juli sudah terjadi diawali dengan robohnya satu mushola yang terkena longsor akibat abrasi.
“Kemarin kejadian lagi abrasi pada bibir sungai yang terdampak kepada 13 rumah, dengan rincian 4 rumah yang mengalami rusak berat, sedangkan yang terancam itu ada sekitar 22 Kepala Keluarga,” ucap Aris Nurjatmiko kepada Bogorupdate.com.
Selanjutnya Ia juga menyampaikan, untuk BPBD sendiri sudah menyampaikan himbauan kepada warga, kemudian berkoordinasikan dengan instansi terkait.
“Tentunya permasalahan ini harus segera ditindaklanjuti, agar keselamatan warga tetap aman, untuk sementara warga yang terdampak kita ungsikan di tenda yang sudah kita sediakan,” paparnya.
Sementara Ketua RW mengatakan, awalnya abrasi bibir sungai ini sejak tahun 2017 berbarengan dengan runtuhnya jembatan Cipamingkis,” Saya sudah mengajukan ke Desa, dan Desa juga menyampaikan ke Camat, setelah itu langsung diajukan keatas, tapi sampai saat ini belum ada realisasinya,” ucapnya.
Ia juga memaparkan, yang terdampak 22 Kepala Keluarga, dan untuk sementara dibantu oleh BPBD mendirikan tenda untuk pengungsi terutama untuk yang 8 rumah, dan 2 rumah yang ambruk.
“Kami akan tarik semua warga yang terdampak ke tenda pengungsian, dan untuk sebagian yang 2 rumah sudah dikosongkan, dan barang-barang nya sudah dititipkan ke saudaranya, mungkin Kalau orangnya saya tarik ke tenda,” paparnya.
Ia pun berharap, pemerintah secepatnya turun tangan mengatasi permasalahan ini, dan warga yang terdampak bisa secepatnya direalokasi ketempat yang aman. Dan bantuan sembako juga sangat dibutuhkan.
“Kami berharap kepada Pemerintah terkait agar secepatnya untuk penangan abrasi sungai Cipamingkis ini, yang paling utama normalisasi sungai, dan juga bisa merealokasi warga ketempat yang lebih aman. Sementara bantuan yang baru disalurkan saat ini baru sembako dari Dinas Sosial saja,” pungkasnya.