Effendi Tobing (kiri) bersama Sekretaris PWI Kabupaten Bogor, M. Nurofik (kanan) saat melakukan penanaman bambu secara simbolis di lingkungan gedung Pemuda, Cibinong Kabupaten Bogor, Minggu (29/10/23). (Ist)
Cibinong, BogorUpdate.com – Effendi Tobing meminta kepada pemerintah kabupaten (Pemkab) Bogor, agar memberikan support terhadap setiap gerakan pembibitan dan penanaman bambu, yang tujuannya untuk membantu mengatasi kekeringan dan mencegah bencana alam di Kabupaten Bogor.
Hal itu disampaikan Effendi Tobing saat menjadi salah satu narasumber mewakili media, pada diskusi bakti sosial (Baksos) gerakan pembibitan dan penanaman bambu yang diinisiasi oleh Generasi Muda Forum Komunikasi Putra Putri Purnawirawan TNI/Polri (GM FKPPI) 10.04 Kabupaten Bogor, bertempat dilingkungan gedung Pemuda, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (29/10/23).
“Ternyata begitu besar manfaat dari bambu untuk membantu mengatasi kekeringan dan bencana alam seperti yang disampaikan Abah Jatnika selaku ahli bambu Indonesia. Rasanya tak perlu jauh-jauh ke Luar Negeri untuk belajar cara mengatasi kekeringan, solusinya ada di bambu,” ujar Tobing sapaan akrabnya itu.
Tobing mengajak Pemkab Bogor untuk tidak menganggap sepele soal bambu, yang dahulu begitu mudah ditemukan khususnya di Kecamatan Cibinong, kini kawasan tumbuh bambu itu telah beralih fungsi menjadi perumahan.
“Dulu sebelum jadi stadion Pakansari, kawasan itu penuh dengan bambu, begitu juga kalau kita melewati daerah Cikempong dan Tarikolot di Kelurahan Nanggewer Mekar, itu kini sudah jadi perumahan yang dulu juga adalah tempat tumbuh bambu,” sebutnya.
“Jadi ketika ada gerakan menanam bambu seperti yang dilakukan oleh GM GKPPI, sudah selayaknya di support oleh pemerintah agar tidak semakin punah. Khususnya di setiap pinggiran sungai baiknya ditanami bambu untuk membantu mencegah longsor karena akarnya yang kuat, juga menjaga ketersediaan air tanah untuk pencegah banjir dan mengurangi kekeringan disaat musim kemarau,” sambungnya.
Tobing menyebut, gerakan menanam bambu yang dilakukan oleh GM FKPPI Kabupaten Bogor ini mungkin tidak seksi bagi sebagian orang, bahkan tidak memiliki daya tarik sehingga kurang dilirik. Tapi menurutnya, gerakan ini begitu istimewa, karena tujuannya untuk membantu pemerintah dalam meminimalisir berbagai bencana.
“Awalnya saya pesimis dengan gerakan ini (menanam bambu), gak ada seksinya, mungkin kampungan. Tapi setelah saya ketahui berbagai manfaatnya, ternyata lebih istimewa dari sekedar kata seksi. Bukan hanya dari segi bisnis, namun kehebatannya yang mampu meminimalisir banjir dan longsor, itu dahsyat menurut saya untuk Kabupaten Bogor yang rawan bencana,” ungkapnya.
“Saya sangat mengapresiasi gerakan penanaman bambu ini, saya harap Bupati Bogor tertarik juga dan mau memberikan supportnya. Kan ada Distanhorbun, tinggal arahkan saja kirim bibitnya ke FKPPI pasti ditanam itu di setiap titik rawan bencana,” pungkasnya.