Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

DWP Kabupaten Bogor Ajak Perempuan Berdaya Saing Wujudkan Keluarga Indonesia Bahagia

×

DWP Kabupaten Bogor Ajak Perempuan Berdaya Saing Wujudkan Keluarga Indonesia Bahagia

Sebarkan artikel ini

Cibinong, BogorUpdate.com – Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bogor Nurhayati Burhanudin mengatakan, pentingnya perempuan yang berdaya saing dan berhati mulia untuk wujudkan Keluarga Indonesia Bahagia.

Hal tersebut disampaikan Nurhayati Burhanudin pada Peringatan Hari Kartini ke-143, yang dimana Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Bogor menggelar webinar secara virtual dengan DWP Perangkat Daerah dan DWP Kecamatan se-Kabupaten Bogor, yang digelar di Aula Diskominfo Kabupaten Bogor, bahas soal , sesuai tema yang diusung, Senin (25/4/22).

Nurhayati Burhanudin mengatakan, melalui kegiatan ini DWP ingin mengajak perempuan se-Kabupaten Bogor bersama-sama meneruskan perjuangan RA. Kartini, aktif melakukan pengembangan diri dengan cara mengisi kekosongan melalui berbagai kegiatan positif baik dari segi aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi dan sosial budaya.

“Sehingga perempuan yang ada di Kabupaten Bogor bisa menjadi hebat dan kuat sebagai modal utama, baik dalam keluarga, maupun secara kedinasan dan organisasi, karena perempuan lah ujung tombak dalam keberhasilan satu program pembangunan, baik program pembangunan di rumah tangga itu sendiri, tingkat pemerintah daerah, provinsi dan nasional,” tegas Nurhayati.

Sambung Nurhayati menyatakan, bahwa terdapat empat ciri perempuan yang berdaya saing dan berhati mulia yakni: Pertama, menguasai ilmu pengetahuan dan terampil dalam lingkungan kerja maupun dalam rumah tangga. Kedua, menjadi pengayom dalam keluarga, serta menyebarkan kebijaksanaan dimanapun Ia berada. Ketiga, teguh beriman dalam menjalani kehidupan, tak mudah tergoda atau menggoda. Keempat, kodrat kewanitaannya anggun, percaya diri tanpa angkuh serta tetap memiliki sifat-sifat lembut kewanitaan.

“Peran perempuan saat ini, ambil bagian dalam merancang suatu model baru pembangunan, juga dalam proses pengambilan keputusan yang dapat berimplikasi pada kehidupan publik, serta proses sosial-ekonomi dan produksi, serta proses kemasyarakatan yang luas. Kaum perempuan dapat menjadi penggerak kebangkitan perekonomian nasional yang lebih berkarakter, yakni perekonomian yang berbasis produksi, bukan konsumsi,” imbuhnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *