Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Dukung Permintaan Kepsek SMPN 4 Gunung Putri Soal Akses Jalan, Achmad Fathoni Bakal Lakukan Ini

Anggota Komisi 3 DRPD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Terkait permintaan Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4 Gunung Putri agar pemerintah Kabupaten Bogor segera merealisasikan akses jalan, mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Anggota Komisi 3 DRPD Kabupaten Bogor, Achmad Fathoni.

Menurut Fathoni, akses jalan menuju SMPN 4 Gunung Putri dan Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) sudah dinantikan sejak lama. Terlebih, saluran drinase di kawasan itu tidak tersedia, hal itu menyebabkan banjir jika hujan tiba.

“Saya sangat mendukung apa yang menjadi permintaan Kepsek SMPN 4 Gunung Putri. Memang memprihatinkan kondisi akses jalan ke sekolah maupun ke GOM, karena memang saluran drainase belum ada,” katanya kepada BogorUpdate.com, Senin (6/2/23).

Politisi Partai PKS ini mengungkapkan, rencana pembangunan akses jalan dan drinase sudah dianggarkan di tahun 2023.

“Semoga anggaran yang sudah ditetapkan di APBD 2023 baik pembangunan jalan maupun drainasenya bisa segera dikerjakan. Saya sudah ikut mendorong terkait saluran drainase serta pembuatan kolam retensinya,” bebernya.

Sementara itu, terkait akses jalan yang dibangun swadaya masyarakat, Fathoni sangat mengapresiasi dan berharap Pemda Bogor bisa mengecek statusnya. Ia juga mengaku bakal terus mengawal sampai terealisasi di tahun 2023 ini

“Jika memang dibangun di atas lahan yang legal dan bisa dihibahkan ke Pemda, akan sangat baik. Saya akan coba dorong agar ini bisa segera diproses, mulai dari lelangnya tentu saja,” akunya.

Sebelumnya, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 4 Gunung Putri, Ismail Latif meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, agar akses jalan menuju sekolah segera dibangun.

Menurut Ismail, lokasi sekolah yang terletak di Desa Tlajung Udik, Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor itu, untuk saat ini jika dalam kondisi hujan, para siswa harus melepas sepatunya agar tidak kotor dan basah akibat banjir dan jeblok.

“Untuk saat ini, baik Guru maupun Murid jika mau ke sekolah masih lewat jalan tikus atau jalan yang sudah ada saja. Seperti lewat jalan Perumahan GBJ, Kazama dan perkampungan sini saja,” katanya kepada BogorUpdate.com, Rabu (1/2/23).

“Cuma memang aksesnya kalau hujan tidak bisa dibayangkan, pasti becek dan jeblok. Sebetulnya bukan hanya jalan, sebenernya saluran air ngebuangnya pun belum ada. Makannya kenapa ini halaman saya ratakan, agar daya serapnya cepat. Sebelumnya kan kalau hujan air pasti disini banjir,” tambahnya.

Namun begitu, lanjut Ismail, untuk kegiatan belajar mengajar tetap seperti biasa. Untuk mensiasatinya jalan diurug pakai limstun yang dibangun oleh tokoh masyarakat. Gunanya agar saat hujan guru dan siswa tidak lewat jalan tanah yang pasti akan jeblok dan kotor.

“Kalau sekolah itu seperti biasa, tapi balik lagi ke jaman dulu, jadi sekolahnya lepas sepatu. Karena kalau hujan kan jeblok, terus sampai ke sekolah pasti kotor, makannya harus dilepas sepatunya kan,” keluhnya.

Exit mobile version