Kemacetan di Jalan nasional Dramaga-Ciampea. (Ist)
Ciampea, BogorUpdate.com – Mendengar nama jalan Nasional Dramaga-Ciampea tentunya sebagai pengendara tidak asing lagi dengan kemacetannya.
Jalan penghubung antara dua wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor ini sering kali membuat panas para pengendara, baik roda dua bahkan roda empat.
Melihat kondisi tersebut, menurut Anggota DPRD Kabupaten Bogor, Nurodin, saat ini pihaknya sedang melakukan rancangan peraturan Daerah (Perda) dalam menanggulangi kemacetan yang sering dirasakan masyarakat.
“Sekarang kami sedang menggarap Perda Perhubungan, rancangan Daerah Tentang Perhubungan didalamnya juga termasuk itu persoalan-persoalan kemacetan dan lain sebagainya,” kata legislator Fraksi PKB itu kepada wartawan.
Jalan yang tak kunjung keluar dari solusi kemacetan itu menurutnya sudah terdengar ke telinga para legislatif, sehingga saat ini sedang melakukan rancangan solusi kemacetan.
“Nanti kita lihat hasilnya seperti apa, yang jelas kami merespon persoalan kemacetan ini saya juga di Komisi III leading sektor kami perhubungan ya out put nya kami itu bersama dinas terkait mencoba membuat sebuah rancangan peraturan daerah tentang perhubungan yang didalamnya juga ada berkaitan dengan kemacetan itu,” kata Nurodin.
Saat ditanya soal peraturan bupati 120 tentang pembatasan truk tambang, Nurodin menilai aturan tersebut tidak berefek di lapangan.
“Satu kesana, keduanya antara yang memiliki keinginan dan yang melarang tetapi yang kuat pasti yang memiliki keinginan. Orang punya kemauan dan orang yang melarang pasti yang lebih keras mencari akal itu yang punya kemauan,” ujarnya.
“Sebetulnya ada beberapa, nanti juga di tahun depan mudah-mudahan ada Perda tata Ruang yang didalamnya nanti akan melakukan tata ruang ulang berkaitan dengan beberapa hal yang kemudian menimbulkan persoalan persoalan kemacetan,” sambungnya.
Lebih lagi menurutnya, kemacetan yang dirasakan pada jalan Dramaga-Ciampea itu termasuk faktor tata ruang yang kurang pas.
“Mungkin saja hari ini tata ruangnya salah, misalkan seperti adanya pabrik di wilayah-wilayah padat akhirnya menyumbang kemacetan. Mungkin saja nanti didalamnya bisa juga keluar itu. Salah satu itu, bagaimana kita melihat ada pabrik yang kemudian tidak mengindahkan persoalan Amdal Lalin misalkan, dan ini akhirnya menyumbang kemacetan seperti itu,” jelasnya.