Ekobis, BogorUpdate.com
Dosen Sekolah Vokasi IPB University turut serta memberikan pelatihan dalam kegiatan Program Pemberdayaan Masyarakat Desa (P2MD), salahsatunya pengolahan produk Baby Fish, di Desa Cisaat, Sukabumi, Senin (18/10/21) lalu.
Program ini merupakan program yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Vokasi Pangan dan Gizi (HIMAVOPAGI) dan Himpunan Mahasiswa Vokasi Akutansi Manajemen Industri dan Manajemen Agribisnis (HIMAVOAKMAPESA). Program ini mendapat pendanaan dari Direktorat Jenderal Vokasi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pelatihan yang diberikan berupa pengolahan produk baby fish dan perizinan P-IRT serta sertifikasi halal.
Ai Imas, dosen IPB University dari Sekolah Vokasi menyebutkan Baby fish crispy merupakan cemilan yang mulai populer karena rasanya yang gurih dan bentuknya yang mungil serta renyah. Salah satu jenis ikan yang dapat digunakan sebagai bahan baku adalah ikan nila.
“Pengolahan Baby Fish Nila Crispy memiliki beberapa kelemahan diantaranya kerenyahan yang cepat menurun dan menyerap minyak yang banyak sehingga cepat tengik. Hal ini dapat diatasi dengan cara penggorengan yang tepat dan penirisan minyak sehingga produk tidak cepat tengik,” ujar Ai Imas.
Di sisi lain, M Agung Zaim Adzkiya yang juga merupakan dosen IPB University dari Sekolah Vokasi menuturkan selain produk yang berkualitas, perizinan usaha Industri Rumah Tangga Pangan dan sertifikasi halal juga memerlukan perhatian yang serius. Hal ini karena untuk meningkatkan kepercayaan konsumen dan juga keamanan produk pangan.
“Kelengkapan dokumen, pemenuhan persyaratan dan konsistensi dalam pencatatan merupakan hal yang harus diperhatikan dalam pengurusan perizinan usaha pangan maupun sertifikasi halal,” katanya.
Kepala Desa Cisaat, Iwan Setiawan sangat mendukung kegiatan ini dan meyakini anggota PKK dan Karang Taruna setempat akan memperoleh keterampilan dan pemahaman baru yang sangat bermanfaat.
Selain pelatihan pengolahan pangan dan juga perizinan, kegiatan P2DM juga menyelenggarakan pelatihan budidaya ikan nila, pemasaran produk usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan pencatatan keuangan digital.
“Diharapkan dengan diadakannya pelatihan dari hulu hingga hilir ini dapat menjadikan UMKM hasil binaan kegiatan P2DM dapat berkembang pesat dan mampu bersaing hingga tingkat nasional,” imbuh Navrio Alditya, Ketua Pelaksana Kegiatan P2MD.