Gunung Putri, BogorUpdate.com – Akibat tidak dibolehkan membeli BBM jenis Pertalite, stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) 34-16927 Desa Cikeas Udik, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, digeruduk puluhan Sopir mobil Ambulans dari 10 Desa yang tergabung dalam paguyuban Ambulan Emergency Rescue (Aer) Gunung Putri, Sabtu (17/9/22).
Puluhan Sopir Ambulans itu melakukan aksi di SPBU tersebut lantaran saat mobil Ambulans Desa Wanaherang berplat merah yang akan menjemput pasien yang akan dibawa kerumah sakit RSUD Cileungsi tiba-tiba kehabisan bensin dan masuk ke SPBU Cikeas, pas mau ngisi Pertalite tidak boleh dan diarahkan ke Pertamax.
“Awalnya kita mau membawa pasien darurat ke RSUD Cileungsi, tapi kita tidak ada bahan bakar untuk ambulans, kita mampir di Pom Bensin Cikeas. Karena penjaganya melihat plat merah jadi ditolak, karena pertalite tidak untuk plat merah jadi diarahkan ke Pertamax. Karena mobil kita sangat dibutuhkan kita tinggalkan pom tersebut,” ucap Driver Ambulans Desa Wanaherang, Ilham kepada Wartawan.
Selanjutnya Ilham menjelaskan, dengan kejadian penolakan Ambulans plat merah tidak boleh mengisi bahan bakar jenis Pertalite, akhirnya Paguyuban Mobil Ambulans Kecamatan Gunung Putri pada hari ini mendatangi Pom tersebut untuk menemui pihak management.
“Kita sudah bertemu sama management pom Cikeas ini, dari pihak management mengatakan kedepannya tidak akan terulang lagi hal seperti ini, dan ambulans-ambulans yang ada di Cikeas umumnya Kecamatan Gunung Putri akan diprioritaskan,” paparnya.
Ia pun sebelumnya sempat kecewa karena Pom bensin Cikeas menolak mobil ambulans plat merah tidak boleh mengisi bahan bakar jenis Pertalite.
“Sebelumnya saya sempet kecewa, karena sempat terjadi penolakan untuk ambulans mengisi pertalite, karena kan ambulans-ambulans ini bisa dikatakan mobil rakyat lah, mobil darurat bagi masyarakat yang membutuhkan untuk dibawa ke rumah sakit, masa tidak boleh ngisi bahan bakar Pertalite,” cetusnya.
Sementara Heru pemilik SPBU Cikeas mengatakan, atas nama pribadi atau management SPBU Pertamina Cikeas meminta maaf atas miskomunikasi antara pekerja dan sopir Ambulans yang akan mengisi bahan bakar.
“Secara institusi Pertamina di Desa Cikeas sekali lagi saya mohon maaf yang sebesar besarnya atas kejadian yang terjadi ini, mungkin ini hanya miskomunikasi, tapi memang kesalahan terbesar ada di pihak kami,” ucap Heru.
Lebih lanjut Ia juga menyampaikan. karena SPBU ini pelayan dasar, dan pelayanan SBPU itu adalah memberikan pelayanan yang terbaik untuk stakeholder yang ada,
“Maka kita akan memprioritaskan mana saja mobil plat merah yang bisa mengisi bahan bakar Pertalite. Seperti Mobil Ambulans, Mobil Kebersihan, Mobil Pemadam kebakaran, dan Mobil jenazah, diperbolehkan untuk mengisi bahan bakar tersebut” paparnya.
Ia juga mengatakan, dengan kejadian ini hanya miskomunikasi, pekerja di lapangan belum paham tentang mobil plat merah yang dilarang untuk ngisi Pertalite, mana yang boleh dan mana yang tidak.
“Dengan kejadian seperti ini, saya akan mengadakan rapat untuk memberikan pemahaman lebih lanjut kepada para pekerja di lapangan, semoga kedepannya para pekerja di lapangan bisa saling bersinergi lagi dengan para sopir mobil Ambulans, bila terjadi antrian yang panjang saya akan sarankan untuk di utamakan mobil Ambulans mengisi terlebih dahulu,” pungkasnya.