Gunung Putri, BogorUpdate.com – Soal rusaknya Jendela, Plafon, Tralis serta beberapa material Gedung Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) Kecamatan Gunung Putri, Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Bogor, sebut diakibakan oleh terjangan angin kencang yang datang dari bawah Gedung.
“Material GOM Gunung Putri rusak akibat diterjang angin. Kalau liat angin puting beliung, menurut info dari lapangan itu sejalur anginnya. Dulu Stadion Pakansari juga begitu, anginnya dari bawah dan plafon ancur. Intinya angin dari bawah langsung naik ke atas,” kata Kasubag TU UPT Sarpras Dispora Kabupaten Bogor, Sairan kepada BogorUpdate.com, Sabtu (24/12/22).
Menurut Sairan, saat peristiwa angin puting beliung beberapa waktu lalu, hanya menerjang Gedung GOM Gunung Putri saja. Sedangkan, untuk bangunan SMPN 04 Gunung Putri yang berada di seberangnya tidak terdampak.
“Ia jadi angin hanya muter di Gedung GOM Gunung Putri saja,” ujarnya.
Ditanya soal kualitas bangunan, Sairan enggan membeberkan hal itu, yang ia tau penyebab hancurnya beberapa material GOM diakibatkan angin.
“Untuk kualitas gedung saya kurang faham, kalo liat cuma karena angin aja,” jelasnya.
Sebagai pengelola, lanjut Sairan, pihaknya sudah melaporkan peristiwa itu ke Bidang Sarana dan Prasarana (Sarpras) Dispora untuk segera diperbaiki.
“Saya sudah sampaikan ke Sarpras Dispora untuk segera diperbaiki, dan informasi juga sudah ada yang datang ke GOM untuk melakukan pengecekan,” imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Rusaknya beberapa meterial Gedung Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM) Kecamatan Gunung Putri, akibat tertiup angin, menjadi sorotan banyak pihak, salah satunya Aktivis Mahasiswa Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Bogor.
“Amat miris dengan para kontraktor yang ada di Kabupaten Bogor lagi dan lagi tidak mengindahkan pandangan publik. Poyek GOM Kecamatan Gunung Putri yang dikerjakan dengan Anggaran sebesar Rp 12.726.850.000 yang bersumber dari APBD Kabupaten Bogor tahun 2021 itu hancur oleh tiupan angin,” kata Ketua Umum PC IMM Bogor, Hendi kepada BogorUpdate.com, Jum’at (23/12/22).
Hendi yang merasa geram itu mengatakan, sangat aneh apabila hanya tersapu angin, lalu beberapa bagian Gedung GOM seperti Jendela, Plafon dan material lainnya bisa hancur. Seharusnya, dengan anggaran yang cukup fantastis itu, sudah direncanakan dengan matang.
“Ini gimana para konsultan perencana dalam perencanaan pembuatan GOM itu, seolah direncanakan dengan tidak baik. Apalagi dengan anggaran yang sangat Fantastis, hanya terkena angin bisa mengakibatkan jendelanya dan material lainnya roboh. Ini sangat aneh dan sangat janggal,” tegasnya.
Masih kata Hendi, jangan sampai para kontraktor membangun fasilitas publik ini dengan mengurangi spek bahan dan asal-asalan. Hal itu akan sangat merugikan Negara dan masyarkat.
“Ini sepertinya kontraktor diduga mengurangi spek. Sekarang hanya jendela, plafon dan kaca dinding, lalu apa lagi nanti yang rusak. Beruntung tidak ada aktifitas saat kejadian, hingga tidak ada korban,” ujarnya.
Maka dari itu, lanjut Hendi, pihaknya mendesak BPK dam KPK untuk turun tangan mengaudit ulang proyek pembangun GOM dengan terbuka.
“Sehingga kamipun sebagai masyarakat tidak bertanya-tanya dan kamipun memberikan kepercayaan kepada BPK dan KPK sebagi tim audit agar kepercayaan masyarakat Gunung Putri, terkhusus Kabupaten Bogor bisa menikmati fasilitas dengan baik dan aman,” pungkasnya.