Bogor RayaHomeNewsPendidikan

Disdik Kabupaten Bogor Beberkan Kemungkinan Sanksi Terhadap 2 ASN yang Terlibat Skandal Perselingkuhan

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor, Rusliandy terkait dua ASN yang terlibat skandal perselingkuhan. (Foto: Erwin)

Cibinong, BogorUpdate.com – Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) berinisial S dan S lingkup Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor yang terlibat skandal perselingkuhan telah dilakukan pemanggilan.

Hal itu diungkapkan langsung Kepala Disdik Kabupaten Bogor, Rusliandy di Cibinong Situ Plaza, Kamis, (12/6/25).

“Dua-duanya sudah diundang, sudah diklarifikasi dimintai keterangan. Jadi, tim Minggu ini masih melakukan pemeriksaan, khususnya terhadap anak dan ibu (dari pengawas SMP pria S),” ujar Rusliandy kepada wartawan.

Saat ini, Rusliandy mengaku belum bisa menjabarkan secara detail terkait hasil dari pemanggilan tersebut karena masih dalam tahap pemeriksaan.

“Belum semuanya tergali, belum utuh, nunggu tim pemeriksaan,” ucapnya.

Meski begitu, Rusliandy membeberkan jika nantinya kedua ASN berinisial S yakni pengawas SMP, dan S pengawas SD terbukti melakukan pelanggaran berat.

Maka, Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor yang akan menindaklanjutinya.

“Nanti kalau semuanya sudah dilakukan pemanggilan, ada dugaan pelanggaran, khususnya pelanggaran berat baru ke BKPSDM. Kalau pelanggaran ringan atau sedang bisa selesai di kami,” bebernya.

“Kesimpulannya nunggu hasil pemeriksaan, karena kita tidak bisa berandai-andai soal sanksi,” tambahnya.

Seperti diketahui sebelumnya, skandal perselingkuhan tersebut terbongkar di akun media sosial X bernama @sugarplumply yang diduga pemilik akunnya adalah anak dari S yakni D.

Beberapa waktu lalu saat dikonfirmasi oleh wartawan, D selaku anak dari S blak-blakan bahwa kejadian tersebut terbongkar pada Oktober 2024.

‎”Kronologi ketauannya Oktober 2024,” ungkap D saat dikonfirmasi wartawan via seluler.

‎Adapun, D pun menuturkan jika ayahnya jarang memberi nafkah sebelum terbongkarnya skandal perselingkuhan tersebut.

‎”Kemudian, kalau ke arah materil karena jarang pulang. Kalau misalnya minta uang atau kebutuhan lainnya kita ngandelin dari mamah juga,” tuturnya.

‎Akibatnya, D bersama ibu dan adiknya mengalami trauma mendalam.

‎”Kalau dampaknya ke mental aja sih, trauma juga. Semua kejadian yang sudah terjadi diliat sama ade juga,” pungkasnya. (Erwin)

Exit mobile version