Garut, BogorUpdate.com – Hari terakhir pertandingan Cabang Olahraga (Cabor) Arung Jeram pada ajang Porprov XIV Jabar yang digelar di Sungai Cimanuk, Desa Dangdeur, Kecamatan Banyuresmi, Garut, diwarnai aksi protes dari pengurus cabor Kabupaten Bogor.
Musababnya, saat perlombaan berjalan perlakuan panitia dan tuan rumah Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kabupaten Garut yang arogansi dan dinilai berpihak kepada salah satu daerah lain. Bahkan atletnya diberikan perahu tidak layak digunakan.
“Saya tidak terima saat Panitia Porprov arung jeram berpihak ke salah satu pengcab dan arogansi FAJI Kabupaten Garut sebagai tuan rumah. Yang jelas panitia Porprov arung jeram berpihak ke salah satu pengcab,” tegas Sekretaris Umum (Sekum) FAJI Kabupaten Bogor Steven Ibrahim kepada wartawan, Jumat (18/11/22).
Steven menjelaskan, saat atletnya akan turun di R4 DRR dapat perahu yang tidak layak untuk digunakan. Bahkan panitia pun tidak menerapkan aturan yang ada jika kontingen lain tidak tepat waktu masuk arena harus nya DNS (Did Not Start) atau di diskualifkasi.
“Tapi disayangkan nya ketika kita masukkan gugatan di tolak mentah-mentah oleh panitia tanpa alasan yang jelas,” bebernya.
Bahkan, lanjut Steven, karena sikap rogansi FAJI Kabupaten Garut yang membuat ketua umum FAJI Kabupaten Bogor dan pengurus di amankan oleh pihak kepolisian karena terjadi serangan dari FAJI Kabupaten Garut yang membela keputusan panitia.
“Jelas itu sangat merugikan kita serta pengcab lain nya seperti Subang dan Sumedang. Walaupun terjadi kericuhan panitia tidak merubah apapun dan menghiraukan gugatan kami dan pengcab lainnya,” jelasnya.
Walaupun cabor arung jeram Kabupaten Bogor berada di posisi kedua, pihaknya akan membuat laporan tertulis ke Pengprov FAJI Jabar, agar di evaluasi dan diberikan sanksi pemecatan kepada panitia dan technical delegate dan pengurus FAJI Jabar yang bermain curang.
“Techinical delegate merangkap sebagai sekum FAJI jabar Harus segera di ganti dari posisi sekum FAJI Jabar, karena ada kecurangan,” tandasnya.
