Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina.
Kota Bogor, BogorUpdate.com – Aparatur dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, melakukan penyesuaian pembangunan jembatan Otista pada rangka bangun tahun 1920.
Saat adanya pengecekan terakhir, ternyata jembatan Otista itu mempunyai struktur yang khas saat zaman Belanda di tahun tersebut dengan adanya lengkungan pada sisi pinggiran konstruksi.
Kepala Dinas PUPR Kota Bogor, Rena Da Frina mengungkapkan, saat ini terus berkonsultasi dengan konsultan MK untuk membuat rencana anggaran biaya terkait penyesuaian apakah akan melakukan pembongkaran sesuai skenario awal, atau menyesuaikan dengan Heritage yang ada dengan tidak membongkar pada sisi bangunan tahun 1920.
“Untuk itu Dinas PUPR tidak menggunakan adendum untuk kelebihan bayar tapi memakai sistem cco dalam dunia konstruksi artinya melihat lebih kurang pembangunan untuk diperhitungkan sehingga bisa mendapatkan hasil maksimal untuk masyarakat,” katanya kepada Wartawan, Rabu (24/5/23).
Sebelumnya Wali Kota Bogor Bima Arya mempertimbangkan agar bangunan jembatan Otista di tahun 1920 tidak dibongkar karena mempunyai bentuk arsitektur yang khas di zaman Belanda.
“Pemerintah kota Bogor berupaya untuk mempertahankan bentuk asli lengkung pada bangunan jembatan Otista untuk dapat menjadi warisan generasi mendatang sebagai infrastruktur peninggalan zaman kolonial Belanda sehingga akan ada tempat untuk mengunjungi atau berfoto di kawasan tersebut,” katanya.
Hingga saat ini Pemerintah Kota Bogor bersama kontraktor pelaksana masih melakukan pengerjaan jembatan Otista sehingga bisa rampung dan selesai tepat waktu dan tepat guna dengan spesifikasi yang sudah ditentukan sehingga masyarakat mendapatkan manfaat maksimal dari hadirnya infrastruktur tersebut.