Cibinong, BogorUpdate.com
Guna menumbuhkan nilai-nilai luhur bulan ramadan dan penguatan pendidikan karakter dalam kondisi Pandemi Covid 19, Pengawas SMK Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah 1 Jawa Barat (Jabar), Dina Martha Tiraswati hadirkan kegiatan Smart Pesantren (SmartTren).
Dina mengatakan, memasuki bulan suci Ramadan 2022 ini, terasa berbeda karena pendemi covid-19 sudah mulai memudar di Negara Indonesia, khususnya Jabar.
“Masyarakat sudah merindukan pelaksanaan ramadan seperti sebelumnya, alhamdulillah tahun ini bisa ke masjid dan bisa normal kembali walau tetap harus menjaga jarak dan memakai masker,” ucapnya kepada bogorupdate.com, Senin (4/4/22).
Menurut Dina, hal itu serupa dengan pembelajaran di sekolah yang juga harus mengisi kegiatan selama Ramadan untuk penumbuhan budi pekerti bulan ramadan 1443 di lingkungan pendidikan SMA/SMK/SLB.
“Sesuai Surat Edaran Nomor : 16523/TU.04-PKLK Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat membuat Panduan dan Jadwal Kegiatan Ramadan 2022,” ungkapnya.
Wanita kelahiran 27 Maret 1966 ini mengatakan, SmartTren adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pada bulan Ramadan, dalam rangka meningkatkan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia di kalangan siswa SMA, SMK dan SLB serta menumbuhkan sikap serta nilai-nilai luhur kepesantrenan di lingkungan sekolah.
“Tema yang diambil adalah Milenial SmartTren Ramadan, kegiatan ini merupakan serangkaian kegiatan keagamaan yang dilakukan pada bulan puasa baik secara luring atau daring yabg diperuntukkan kaum millenial yaitu siswa SMA, SMK dan SLB,” ucap Dina.
Penulis buku berjudul senyumnya Wanita ini menjelaskan, kegiatan SmartTren ini dilakukan dengan tujuan membentuk generasi yang beriman dan bertakwa ditandai dengan kecerdasan sikap, pengetahuan, keterampilan.
“Milenial adalah sebutan generasi yang ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital,” lanjutnya.
Dina memaparkan, kegiatan menuntut ilmu agama agar menjadi cerdas secara sikap yatu berakhlak mulia, secara pengetahuan yaitu memahami agama secara keilmuan, serta cerdas psikhomotorik yaitu terampil melakukan ibadah dengan baik dan benar.
“Tujuan kegiatan milenial SmartTren Ramadan adalah untuk menumbuhkan nilai-nilai luhur Ramadan dan penguatan pendidikan karakter dalam kondisi pandemi Covid 19, Menambah dan memperluas wawasan keislaman, meningkatkan amaliah di bulan Ramadan yang dilaksanakan secara terencana sesuai situasi, kondisi, dan potensi masing-masing satuan pendidikan, menerapkan pengamalan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari berupa bimbingan, arahan, pelatihan, pembiasaan yang dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan antara pihak sekolah dengan orang tua,” ungkap mantan Wakil Kepala Sekolah SMPN 1 Babakan Madang tahun 2014 ini.
Menurut wanita cantik yang dianugerahi sebagai Pengawas SMK Berprestasi dan Berdedikasi Juara Ke 1 Tingkat Provinsi Jawa Barat Pada Tahun 2018, bentuk kegiatan Milenial SmartTren Ramadan meliputi launching SmartTren Ramadan oleh Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Barat, Pembinaan Bersama dengan Ngobrol Pendidikan Islam (Ngopi).
“Lalu ada pula kajian Islam di Sekolah (KIDS), Penulisan Mushaf al Quran, Buka Bersama on The Screen (Bubos), Rantang Pramuka dari Siswa, Infaq Masal Aktualisasi Masagi, Rantang ASN Fungsi SmartTren sebagai sarana pembinaan keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia siswa,” tuturnya.
Sarana menumbuhkan nilai-nilai luhur kepesantrenan di lingkungan sekolah dan sarana pembinaan keislaman dengan menerapkan dan melaksanakan pengetahuan, nilai nilai, dan pengamalan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari sehingga dapat membentuk sikap dan perilaku yang Islami.
“Model dan jenis kegiatan SmartTren di Sekolah, penyelenggaraan dapat menyesuaikan dengan menghadirkan tokoh agama ke sekolah, siswa intensif melakukan kegiatan keagamaan di tempat ibadahnya dengan diberi jurnal kegiatan selama berada di tempat ibadah,” jelasnya.
Ibu dua anak ini menjelaskan, ada tiga model penyelenggaraan SmartTren, model siswa mondok di pesantren, model ajengan masuk sekolah dan model amaliyah ramadhan di sekolah. Materi keagamaan disesuaikan dengan materi tambahan berupa ceramah kebangsaan.
“Multikulturalisme dan toleransi, pencegahan bahaya radikalisme dan melawan hoaks. Adapun kegiatannya antara lain adalah Shalat wajib berjamaah, Shalat sunat (rawatib, dhuha), Tadarrus al-Quran, Infak, sedekah dan bakti sosial serta ceramah ramadan.
Harapannya melalui Kegiatan Milenial SmartTren Ramadan ini dapat menggali potensi intelektual, spiritual dan sosial generasi milenial dari peserta didik SMA/SMK/SLB sehingga bisa mewujudkan visi Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yaitu Jabar Juara Lahir Batin dimana pembangunan Jawa Barat ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat baik lahir maupun batin,” tuturnya lagi.
Hal ini dapat terlihat dari Jabar juara lahir dan batin, berarti kata Dina, pemerintah mampu membangun manusia, mengejar ukhrawi.
“Selain Pemerintah juga bisa mencapai juara batin ditandai dengan masyarakat Jabar yang kuat keimanan dan ketakwaannya, juara syariatnya, hebat amaliyahnya, juara gerakannya,” pungkasnya.