Bogor RayaHomePemerintahan

Di Kota Bogor 1.500 Karyawan Kena PHK Masal

 

BogorUpdate.com – Lembaga Kerja Sama Tripartit (LKST) mengadukan nasib 1.500 karyawan yang terancam kena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ke Walikota Bogor Bima Arya, Jumat (28/09/18).

 

Ribuan karyawan itu terancam PHK karena dua industri garmen tempat mereka kerja akan pindah ke Daerah Jawa Tengah. Dan pindahnya dua pabrik tersebut menimbulkan permasalahan ketenagakerjaan baru di Kota Bogor.

 

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kota Bogor, Samson Purba mengatakan
pindahnya dua pabrik itu akan menambah jumlah angka pengangguran di kota hujan.

 

“Pindah pabrik karena tidak mungkin menurunkan upah namun dengan konsekuensinya terjadi PHK dan ini membuat angka pengangguran tinggi yang dikhawatirkan berpengaruh pada angka kriminalitas,” ujarnya

 

Untuk mengatasi kesenjangan sosial karena dampak PHK masal, LKST mengusulkan agar di Kota Bogor ada kawasan industri, meski tidak luas tetapi dapat mengembangkan pabrik.

 

Selain itu, pengusaha industri ingin adanya jaminan perlindungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terkait keberadaan industri di Kota Bogor agar bisa dipertahankan ditengah misi Kota Bogor yang sedang mengarah menjadi kota jasa.

 

“Perusahaan industri jangan sampai stagnan dan ditinggalkan, sebaliknya harus bisa dipertahankan dan dikembangkan mengingat jumlah tenaga kerja setiap tahunnya akan semakin banyak,” jelasnya.

 

Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, terkait hal ini memang harus dilihat dengan cara yang lebih besar, bukan hanya melihat faktor produksi dan upah tetapi juga pangsa pasar dan permintaan pasar di masa depan.

 

Pemkot Bogor juga harus melihat Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang sekarang sedang tahap revisi. Sebab, untuk menyediakan kawasan industri kemungkinan akan terkendala dari sisi ruang yang tersedia di Kota Bogor.

 

“Hal ini akan saya bicarakan terlebih dahulu bersama dengan Bappeda Kota Bogor. Yang penting saya minta Disnaker bisa memberikan data jumlah industri eksistensi beserta jumlah karyawan, omset selama satu tahun, kontribusi terhadap pemerintah, PAD yang masuk, analisis prospek bisnis 10-15 tahun kedepannya,” katanya. (As)

 

 

 

 

Editor : Tobing

Exit mobile version