Nasional, BogorUpdate.com – Beredar di beberapa media sosial (Medsos) tentang video ungkapan seorang warga Negara Asing asal Rusia Bernama Artem Kotukhov yang telah Di Deportasi oleh imigrasi Denpasar Namun Merasa Kecewa dan merasa perlakuan tersebut tidak Memiliki alasan yang jelas.
Di ceritakan oleh Artem dalam unggahan videonya, selama di Indonesia dirinya tidak pernah membuat kesalahan secara hukum atau tindakan kriminal. Bahkan dirinya kerap melawan peredaran narkoba yang ada di Denpasar Bali.
Untuk membuktikan ungkapannya Artem pun mengatakan, dirinya memiliki catatan SKCK yang di keluarkan oleh Mabes Polri. Hal tersebut merupakan bukti kalau secara prosedural pernyataan instansi kepolisian yang membuktikan dirinya tidak pernah melanggar hukum.
“Saya akan menceritakan dari awal kenapa saya di deportasi. Dengan menunjukan PAS deportasi dengan alasan pasal 75 Ayat 1, tapi kenapa saya ada fhoto berkas, dan setiap berkas ada pasal 71 UU No 6 Tahun 2011, tentang ke imigrasian yang salah salah satu isinya adalah wajib tinggal di tempat yang sesuai dengan alamat Kartu Identitas (Kitas),” ungkapnya.
“Betul saya memang pindah alamat tapi saya sudah kordinasi Dengan imigrasi dan Punya bukti Recerder,” sambungnya.
Selanjutnya Ia juga menambahkan, dirinya di katakan bersalah oleh imigrasi karena diduga telah membuat kegiatan berbahaya dan tidak respek terhadap hukum di Indonesia.
“Dengan Memegang Bukti SKCK dan Berkas lapor diri sertakan alamat yang baru, saya merasa tidak melanggar apapun Hingga menyebabkan saya di deportasi, yang mengakibatkan harus terpisah dengan keluarga,” cetusnya.
Lebih lanjut Artem menyampaikan, terimakasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang sudah melihat postingan video, dan mensupport hampir ribuan orang.
“Terima kasih kepada masyarakat Indonesia yang memberikan support yang berjumlah hampir seribu orang. Mohon kepada Imigrasi janga membuat malu Indonesia,” tegasnya.
Lewat rekaman video Artem juga akan membuat surat terbuka untuk Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
“Sekarang saya mau minta tolong kepada Kepala Kementerian Hukum dan HAM supaya dicek situasinya, kenapa saya dideportasi. Saya juga minta tolong dengan hormat kepada Bapak Joko Widodo yang terhormat, tolong Bapak cek ini situasi (deportasi), kenapa tidak sesuai hukum,” pungkasnya.
