Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Data Angka Stunting SK Iwan Setiawan di Desa Gunung Putri Dinilai Asal, Daman Huri: Ibu-Ibu Mau Demo Dinkes

×

Data Angka Stunting SK Iwan Setiawan di Desa Gunung Putri Dinilai Asal, Daman Huri: Ibu-Ibu Mau Demo Dinkes

Sebarkan artikel ini

Kepala , . (Ist)

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Pendataan anak yang mengalami stunting oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor dinilai tidak akurat dan merugikan Pemerintah Desa. Hal itu dialami oleh Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Pasalnya, dari data yang sudah di Surat Keputusan (SK) kan oleh Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan, data anak yang mengalami stunting atau kekurangan gizi di Desa Gunung Putri berjumlah 134.

Namun, ketika dilakukan Verifikasi lapangan (Verlap) dan validasi data terkait jumlah anak yang mengalami stunting, hanya ada 3 anak saja yang mengalami kekurangan gizi tersebut.

“SK nya Bulan kemarin (Juli), di Desa Gunung Putri ada 134 anak stunting. Padahal hasil dari Verlap dan validasi dilapangan, dari 134 hanya 3 anak saja yang alami stunting. Itu data 134 dari Puskesmas ke Dinas Kesehatan kayaknya. Tapi ini hasilnya gak real,” kata Kepala Desa Gunung Putri, Daman Huri kepada BogorUpdate.com, Minggu (13/8/23).

Usai menerima SK tersebut, kata Daman Huri, pihaknya mengumpulkan orang tua anak yang terverifikasi mengalami stunting tersebut. Usai dikumpulkan, salah satu orang tua anak yang memiliki ekonomi berkecukupan kesal lantaran masuk dalam kategori anak kekurangan gizi.

“Karena itu sudah di SK kan resmi oleh Plt Bupati menjadi produk hukum, bahwa anak itu adalah anak yang kurang gizi atau stunting. Setelah kita kumpulkan sesuai data anak yang mengalami stunting, rame disitu. Kebetulan disitu ada anak orang kaya dan merasa kesal anaknya masuk dalam daftar anak gang kekurangan gizi,” bebernya.

Akhirnya, lanjut Daman Huri, orang tua anak akan melakukan somasi bahkan melakukan unjuk rasa ke Dinas Kesehatan lantaran kesal dengan data yang tidak akurat tersebut.

“Nah ibu-ibu ini mau somasi Pemerintah Kabupaten atau Dinas Kesehatan. Mereka ngajak saya untuk demo malahan, disitu ada juga Bu Camat,” jelasnya.

Dengan kekeliruan itu, tegasnya, Plt Bupati harusnya belajar teliti, sebelum meng SK-kan berkoordinasi dulu dengan Camat setempat, untuk meminta Kepala Desa agar melakukan Perpak dan validasi data terkait jumlah anak yang mengalami stunting.

“Nanti kan ada tuh data real dilapangan, baru ditandatangan. Akibatnya jadilah Lokasi Khusus (Lokus) untuk program 2024 desa yang perlu diperhatikan karena kekurangan gizi,” tegasnya.

Dampak dari ditetapkannya desa dengan stunting tertinggi dan tidak akurat tersebut, kesal Daman Huri, akan menghambat prestasi yang saat ini terus diraih oleh Desanya baik tinggal Kabupaten maupun Nasional.

“Saya gak terimanya menghambat prestasi jadinya, apalagi Desa Guput ini sudah desa nasional. Begitu di searching di Google muncul Gunung Putri jadi desa yang banyak stuntingnya,” ujarnya.

Menurut Daman Huri, pihaknya sudah melakukan klarifikasi dan ditandatangani oleh pihak Puskesmas, BPD, Kader Posyandu untuk Somasi Plt Bupati dan Dinkes.

“Suratnya menerangkan bahwa data tersebut tidak benar karena berbeda dengan hasil dilapangan. Dari 134 hanya 3 anak aja kan yang mengalami stunting dan itupun ada permasalahan kesehatan dari awal lahiran,” jelasnya.

Ia meminta agar Iwan Setiawan jangan asal menandatangani SK sebelum cek ke lapangan. Akibatnya akan berdampak kepada Kepala Desa seolah tidak peduli kepada Masyarakat. Selain itu, ia berpendapat kesalahan data serupa terjadi di seluruh Desa di Kabupaten Bogor.

“Dikhawatirkan masalah kinerja, seolah-olah saya tidak peduli kepada masyarakat dan posyandu tidak berjalan. Iwan Setiawan jangan asal meng SK kan data kaya gitu dong sebelum cek kebenarannya dilapangan. Ini asti terjadi di seluruh Kabupaten Bogor seperti ini, tapi Kadesnya diem aja mungkin,” kesal Daman Huri.

Untuk diketahui, katanya dalam SK tersebut, di Kecamatan Gunung Putri ada sekitar 1.400 anak yang alami stunting. Sementara untuk di Desa Gunung Putri ada 134 dan sisanya tersebar di Desa lain di Kecamatan Gunung Putri.

“Dugaan saya ada kelalaian dari pihak Pemerintah Kabupaten Bogor atau Dinas Kesehatan, pakai data dari mana kok bisa sampai segitu banyak anak yang alami stunting, tapi kenyataan dilapangan berbeda,” tukasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *