Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeKesehatanNews

Cegah Penyakit Diabetes Melitus, Dosen IPB University Bakal Bangun Taman Terapi di Dua Desa Ini

×

Cegah Penyakit Diabetes Melitus, Dosen IPB University Bakal Bangun Taman Terapi di Dua Desa Ini

Sebarkan artikel ini

Kesehatan, BogorUpdate.com – Dosen dari Fakultas Ekologi Manusia (Fema), menggagas sebuah ide untuk mengurangi jumlah penderita hanya dengan mengunjungi taman, yang dinamai Mandiri Melitus.

Ide tersebut muncul karena pengidap penyakit diabetes di Indonesia terus meningkat seiring dengan munculnya varian makanan dan minuman kekinian dengan kandungan gula yang tinggi. Fakta itu diperkuat data World Health Organization (WHO) yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara ke 3 yang memiliki angka kematian yang disebabkan oleh diabetes, yaitu mencapai 40,78 per 100 ribu jiwa. Sebanyak 90 persen dari total penderita di Indonesia adalah penderita diabetes mellitus tipe 2.

Ninuk beserta tim dari Pusat Studi Biofarmaka Tropika (Trop BRC) Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB University memprakarsai sebuah taman yang dirancang bagi para penderita diabetes mellitus untuk melakukan terapi secara mandiri.

“Taman Terapi Mandiri Diabetes Melitus direncanakan akan dibangun di dua desa lingkar kampus IPB University, yaitu di RW 7 Desa Benteng dan RW 4 Desa Sinarsari. Lokasi tersebut dipilih dengan dasar untuk memanfaatkan lahan kosong untuk dimanfaatkan menjadi fasilitas umum yang sehat, sehingga dapat membawa impact positif bagi masyarakat sekitar,” ujar Ninuk.

Dr Ninuk menjelaskan, taman ini memiliki dua fungsi utama. Pertama fungsi fisik yang bertujuan untuk menyediakan bahan atau produk herbal, baik itu bunga, daun, buah dan batang yang dapat dipakai untuk melakukan pengobatan herbal. Dengan demikian, masyarakat sekitar dapat mengkonsumsi, mengolah hasil taman tersebut sehingga menjadi sebuah produk herbal.

“Fungsi kedua dari taman ini yaitu fungsi psikis. Bertujuan untuk membawa pengaruh positif pada psikis para penderita diabetes. Artinya, masyarakat sekitar dapat terlibat dalam sebuah aktivitas menarik seperti menanam, menyiram serta merawat taman untuk melatih psikis, stimulasi, serta sensorik sehingga masyarakat menjadi lebih produktif,” ungkapnya.

Ia berharap, ide dari pembuatan fasilitas taman ini dapat diimplementasikan ke berbagai lokasi sehingga dapat membawa manfaat bagi masyarakat, khususnya para penderita diabetes mellitus.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *