Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNews

Calon Pj Bupati Bogor, Pilihan Bukan Pelengkap?

×

Calon Pj Bupati Bogor, Pilihan Bukan Pelengkap?

Sebarkan artikel ini

Oleh: Effendi Tobing
Warga Kabupaten Bogor

Opini, BogorUpdate.com – DPRD Kabupaten Bogor telah menyepakati dan mengusulkan tiga nama Penjabat (Pj) Bupati Bogor, dalam Rapat Paripurna yang digelar di Gedung DPRD Kabupaten Bogor, pada Selasa 7 November 2023 lalu.

Ketiga nama tersebut yakni, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kabupaten Bogor, , Direktur Dekonsentrasi Tugas Pembantuan Kerja sama pada Direktorat Jendral Bina Administrasi Kewilayahan Kementrian Dalam Negeri, Dr. , dan Direktur Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa PKK dan Posyandu pada Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementrian Dalam Negeri, Dr. .

Saat nama Juanda Dimansyah dibacakan oleh Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menjadi salah satu calon , terdengar riuh suara tamu undangan yang hadir di ruang paripurna, 7 November lalu itu. Suara itu seperti ada yang “setengah ikhlas” dan ada juga yang sepenuh hati karena teriakan dukungan yang spontan.

Sebagai penulis yang merupakan warga kabupaten Bogor, ada rasa bangga akan kelihaian seorang Juanda Dimansyah bisa terpilih diusulkan, apalagi sampai benar menjadi pilihan memimpin Bumi Tegar Beriman menggantikan Bupati Bogor Iwan Setiawan, yang akan berakhir masa jabatannya pada 30 Desember 2023 mendatang. Namun ada juga rasa ragu, apa mungkin akan mampu menjadi pemegang komando diantara para senior dan satu lettingnya (Seangkatan Kepala Dinas) yang saat ini masih sama-sama mengabdi di Pemkab Bogor?. Entahlah, tapi biasanya segala sesuatu akan bisa dan mampu karena terbiasa oleh keadaan dan waktu. Keraguan ini pun tak begitu berarti.

Diketahui, Juanda Dimansyah baru dua kali mengemban amanah sebagai kepala Dinas. Yang pertama sebagai Kepala DPKPP dilantik pada Agustus 2019 dan Kepala Disdik dilantik pada Juni 2021, walaupun sebelumnya sudah melanglang buana sebagai Camat. Hal ini, bisa menjadi alasan bahwa Juanda Dimansyah masih junior bagi sebagian pejabat di lingkup Pemkab Bogor. Sebut saja Adang Suptandar mantan Sekda yang kini Auditor Ahli Utama Inspektorat Kabupaten Bogor dan Soebiantoro yang sejak Juli 2019 menjabat Kepala DPUPR hingga saat ini, sebelumnya Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan bahkan pernah menjadi Kepala Dinas Perhubungan.

Walau nama Adang Suptandar mencuat bahkan diprediksi kuat akan diusulkan oleh DPRD Kabupaten Bogor sebagai salah satu calon Pj ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), nyatanya meleset diluar dugaan banyak pihak. Bahkan nama Juanda Dimansyah yang tak pernah muncul kepermukaan, justru terpilih dan namanya kini mungkin telah ada di meja kerja Mendagri.

Yang pasti sebagai wakil rakyat, pastinya DPRD memiliki penilaian lain dari berbagai sudut pandang, salah satunya masukan dari masyarakat sehingga memilih Juanda Dimansyah. Itu sama sekali tidak salah, justru nilai plus karena masih ada ASN lokal yang memiiki kemampuan dan potensi untuk memimpin Bumi Tegar Beriman yang jumlah penduduknya mencapai 5,5 juta jiwa.

Lalu bagaimana dengan Dr. Nurdin dan Tb. Chaerul Dwi Sapta? Apakah mereka punya peluang dipilih oleh Mendagri?. Rasanya tiga nama diatas memiliki peluang yang sama. Dr. Nurdin yang merupakan putra kelahiran Aceh Barat Daya itu diketahui saat ini masih jadi Pj Bupati Aceh Jaya. Tahun pertama ia dilantik pada 18 Juli 2022 hingga 18 Juli 2023, kemudian Nurdin menjadi salah satu nama yang diusulkan kembali oleh DPRK Aceh Jaya ke Kemendagri pada Juni 2023, yang akhirnya mendapatkan SK Perpanjangan.

Sementara Dr. Tb. Chaerul Dwi Sapta, hingga saat ini masih tercatat sebagai Direktur Fasilitasi Lembaga Kemasyarakatan dan Adat Desa PKK dan Posyandu pada Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam Negeri. Jelas, Tb. Chaerul memiliki sepak terjang tingkat nasional yang patut diperhitungkan, karena tugasnya lebih banyak keliling daerah untuk melakukan penyuluhan. Dan pria kelahiran Jakarta ini secara jarak begitu dekat dan secara kultur tak sulit memahami Bogor.

Penulis begitu yakin, DPRD Kabupaten Bogor mengusulkan nama-nama diatas bukanlah sekedar pelengkap dalam artian telah menjalankan kewajiban dengan menyetor tiga nama tanpa pertimbangan matang. Walaupun masih ada nama-nama yang akan diusulkan oleh Pj Gubernur Jabar dan Kemendagri, bisa diprediksi satu dari tiga nama inilah yang akan terpilih memimpin Kabupaten Bogor, mulai 31 Desember 2023 nanti.

Walaupun sebelumnya Enam Pj Bupati dan Wali Kota di Jawa Barat yang telah dilantik oleh Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin yakni, Gani Muhammad menjabat Pj Wali Kota Bekasi, Kusmana Hartadji Pj Wali Kota Sukabumi, Bambang Tirtoyuliono Pj Wali Kota Bandung, Arsan Latif Pj Bupati Kabupaten Bandung Barat, Herman Suryatman Pj Bupati Sumedang, dan Benny Irwan Pj Bupati Purwakarta, pada 20 September 2023 lalu, dan dari Enam nama tersebut, hanya satu yang dipilih Mendagri berdasarkan usulan DPRD setempat, yaitu Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman yang tak lain adalah Sekda Kabupaten Sumedang. Lima Pj lainnya, Dua dari Kemendagri dan Dua lagi pejabat Pemprov Jabar. Akan tetapi penulis cukup yakin, hal diatas bukan menjadi tolak ukur bahwa peluang Tiga nama yang diusulkan DPRD Kabupaten Bogor, akan habis atau tipis harapan.

Mengapa Mendagri akan memilih Pj Bupati dari usulan DPRD Kabupaten Bogor? Kalau kata teman saya, Niko, stok pejabat di Kementerian khususnya di Kemendagri sudah menipis karena sebagian besar sudah ditunjuk menjadi Pj Gubernur, Bupati dan Wali Kota di berbagai daerah. Menurut Niko, Dua nama yang berpeluang besar akan dipilih Mendagri yakni, Tb. Chaerul Dwi Sapta atau Juanda Dimansyah, sebab Dr. Nurdin saat ini masih aktif sebagai Pj Bupati Aceh Jaya. Namun, kata teman saya yang hoby membahas politik itu, apa yang disebutnya hanya sebatas prediksi, karena kewenangan ada di Kemendagri.

Untuk itu, calon Pj Bupati Bogor yang telah diusulkan, sebaiknya mulai mempromosikan program-program unggulannya ke masyarakat Kabupaten Bogor agar lebih bersinergi, bisa melalui media atau pun diskusi publik dengan menghadirkan tokoh agama, pemuda, aktivis dan pengamat. Semoga melalui program-program para calon Pj Bupati tersebut, mampu menggugah hati Mendagri agar memilih berdasarkan suara rakyat Kabupaten Bogor. Ayo tunjukkan keistimewaanmu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *