Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeHukum & KriminalNews

Bukan Pembegalan, Iwan Irawan Tewas Karena Pembunuhan Berencana

×

Bukan Pembegalan, Iwan Irawan Tewas Karena Pembunuhan Berencana

Sebarkan artikel ini

Cibinong, BogorUpdate.com – Polisi berhasil mengungkap kasus yang semua pembegalan hingga menyebabkan korban bernama Iwan Irawan (58) tewas, ternyata pembunuhan berencana.

Saat itu, korban ditemukan tewas di pinggir jalan, yang terjadi di Kampung Cihideung Ilir, Desa Ciampea, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, pada Senin (30/9/24) sekira pukul 01.15 WIB, dengan dugaan pembegalan karena motor dan barang berharga milik korban raib.

Setelah berhasil membekuk dua pelaku yakni AJ (37) dan DN (28), tabir kasus pembunuhan berencana mulai terkuak. Namun sayangnya, otak pelaku pembunuhan berencana SG (57) tewas bunuh diri.

“Akhir kasus Pembunuhan dengan Pemberatan yang mengakibatkan kematian korban Iwan Irawan (58), ditemukan tak bernyawa di pinggir jalan terbongkar,” ujar Waka Polres Kompol Adhimas Sriyono Putra, saat Pres rilis, Kamis (24/10/24).

“Setelah olah TKP, diketahui bahwa barang berharga milik korban, yakni sepeda motor Honda Beat, telah hilang diambil oleh para pelaku dan nyawa koban pun dihabisi, di mana mengindikasikan awal penyelidikan adanya aksi pencurian dengan kekerasan,” tambahnya.

Adhimas menjelaskan, Kepolisian menyatakan bahwa aksi ini tidak hanya pencurian, melainkan pembunuhan yang sudah direncanakan sejak September 2024.

Otak di balik aksi ini adalah SG yang sayangnya tidak bisa dimintai pertanggungjawaban karena telah meninggal dunia akibat bunuh diri pada 11 Oktober 2024 sebelum kasus ini terungkap.

“Otak pembunuyan bunuh diri dikarenakan rasa bersalah dan ketakutannya sudah tercium sebagai pelaku utama dari perkara pembunuhan berencana tersebut,” ungkapnya.

Menurut Adhimas, rencana pembunuhan terjadi karena motif dendam pribadi. SG memerintahkan AJ dan DN untuk menganiaya korban, namun tanpa niat awal untuk membunuh.

“AJ dan DN menyerang Iwan Irawan saat korban keluar rumah untuk menjemput anaknya pulang kerja. Dalam penyerangan tersebut, di mana korban dipukul menggunakan alat tumbuk kayu sepanjang 80 cm,” jelasnya.

Korban, sambung Adhimas, sempat mencoba bangkit, namun kembali dipukul oleh AJ hingga akhirnya meninggal dunia di tempat kejadian dengan bersimbah darah di bagian kepala.

Setelah aksi brutal tersebut, sepeda motor korban diambil oleh para tersangka dan dijual di Daerah Wilayah Cianjur seharga Rp 2,7 juta, yang kemudian mereka bagi untuk keperluan pribadi.

“Barang bukti yang berhasil disita polisi termasuk helm hitam, alat tumbuk kayu yang digunakan dalam serangan, sandal hitam, dan sepeda motor milik tersangka yang digunakan pada saat melakukan aksi kejahatannya. Hingga saat ini, sepeda motor milik korban masih dalam pencarian yang sudah diketahui berada di wilayah Cianjur,” imbuhnya.

Polisi masih mendalami kasus ini untuk mengetahui lebih lanjut terkait keterlibatan adanya pihak lain dan motif-motif lain yang mungkin tersembunyi di balik aksi kejam ini, yang didasari motif sakit hati balas dendam dan adanya hutang piutang antara pelaku tersangka kepada korban. (Dyn)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *