Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Budaya dan Literasi Sunda Harus Terus Tertanam di Kalangan Gen Z

Kota Bogor, BogorUpdate.com – Akar dan jati diri budaya Sunda harus tetap tertanam pada diri individu masyarakat di Tatar Pasundan. Hal itulah yang menjadi Makna saat adanya budaya dalam Seri Ritual Pengetahuan Cerdas Berbudaya Fenomena makna waktu pergantian tahun dalam berbagai perspektif pemikiran kita “Konsep waktu, perubahan dan kebudayaan”, Sabtu (22/7/23).

Dalam agenda yang bertepatan dengan Sabtu, 22 JULI 2022 Masehi Tumpek Manis, 12 Kresnapaksa KARTIKA 1960 Ḉaka Sunda Tumpek Manis, 30 KAPITU 1945 Saka Sunda Wuku: TAMBIR 4 MUHARAM 1445 Hijiriah 4 Wage SURO 1957 Asapon/Jawa menghadirkan tokoh masyarakat, agama dan praktisi budaya memberikan makna terkait pengembangan budaya dan literasi kesundaan agar tetap bisa sesuai dengan perkembangan zaman di era milenial dan generasi Z (Gen Z).

Praktisi Pendidikan Budaya Sunda Sri Matpupah menjelaskan untuk dapat kembali menanamkan budaya Sunda di kalangan masyarakat generasi Z dan milenial harus ada peran serta orang tua dalam mengasah dan mengolah akar budaya tersebut.

“Penjelasan yang dapat diterima oleh generasi Z haruslah sesuai dengan gaya dan sikap kekinian sehingga bisa lebih mengarah pada literasi untuk menciptakan generasi muda yang mengenal adab kearifan lokal di Tatar Pasundan,” ungkapnya.

Sementara itu tokoh masyarakat tatar Pasundan DR Syaripah Casanah mengatakan dari sisi kejiwaan masyarakat Sunda memang sudah berakulturasi dengan budaya lain di nusantara sehingga harus ada cara agar mereka mau dan tetap Memegang teguh ageman dalam masyarakat dari petuah adat istiadat.

“Pengenalan kejiwaan secara menyeluruh maka kesadaran untuk mengenal budaya Sunda akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan perkembangan zaman sehingga bisa lebih melakukan daya dan upaya untuk kemajuan Tatar Pasundan dengan tetap beradaptasi kemajuan teknologi dan budaya,” katanya.

Ketua Peduli Lansia Bogor Raya dan Ketua Cinta Budaya Nusantara Cahriani memaparkan alam kegiatan pengenalan literasi budaya juga memasukkan unsur kekinian dengan tidak terbatas ruang dan waktu sehingga teknologi digital menjadi salah satu cara untuk mendekatkan semua elemen masyarakat kesundaan dalam dan luar negeri.

Kemudian pewaris sistem penanggalan tradisional kalender Sunda Miranda H. Wihardja Bersama mengadakan rangkaian jelang dirgahayu Republik Indonesia yang ke 78 juga dihadiri beberapa budayawan dari Sumatera Barat Sumatera Utara dan DKI Jakarta serta kabupaten dan kota Bandung atas peran serta pecinta budaya Nusantara Dedie Rachim dan Dinas Pariwisata Kota Bogor yang turut serta menyelenggarakan kegiatan ini di Balai Kota Bogor.

Pelaksanaan kegiatan elimayanti Padma Wijaya penggagas kegiatan-kegiatan untuk mengambil peran kecil dalam ketahanan budaya Nusantara utamanya adalah budaya tradisional Sunda dalam memperkenalkan sistem penanggalan tradisional kalender Sunda di Cakrawala waktu Sunda.

Exit mobile version