Kota Bogor, BogorUpdate.com
Kasus positif Covid-19 di Kota Bogor meningkat, setelah dilakukan swab-test dan PCR kepada 74 karyawan yang menjadi Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan keluar hasilnya, kasus positif dari klaster Toko Bangunan Mitra 10 terus bertambah.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto saat melakukan audiensi ke Sekterariat PWI Kota Bogor, Jumat (20/6/20).
Tiga dari empat kasus positif itu kata Bima, keluar dari klaster Mitra 10. Dan total jumlah kasus positif Covid-19 dalam 10 hari terakhir di Kota Bogor mencapai 48 kasus.
“Ya, kasus positif dari klaster Mitra 10 hari ini bertambah lagi banyak. Hanya saja lima orang KTP nya dari Kabupaten Bogor. Nah sisanya dari Kota Bogor,” ungkap Bima.
Bima menambahkan, khusus klaster Mitra 10, hari ini ada penambahan kasus positif empat orang di Kota Bogor, tiga orang dari klaster Mitra 10.
Menurut Politisi PAN itu, mereka adalah keluarga dan pegawai supplier. Sehingga sampai Sabtu (20/6/20) tercatat 12 orang tertular virus corona dari klaster Mitra 10 Bogor.
“Total 12 terdiri dari dua keluarga yang terpapar dan lima pegawai serta supplier warga ber-KTP Kota Bogor, dan lima lagi warga luar Kota Bogor,” tambahnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno yang juga juru bicara Pemkot Bogor untuk Siaga Corona menjelaskan, terhadap empat orang positif corona itu sudah dilakukan perawatan di rumah sakit, tapi tidak disebutkan tempat penularannya di mana.
“Sedangkan, pasien kasus positif yang sembuh serta kasus positif yang meninggal dunia, pada Sabtu ini tidak ada. Jika dikalkulasi dalam 10 hari terakhir, ada sembilan kasus positif yang sembuh serta dua kasus positif yang meninggal dunia,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim mengatakan, pihaknya terus mengembangkan penelusuran cluster Mitra 10.
Masih kata Dedie, dari karyawan yang positif itu, harus diperluas lagi penelusuran kepada orang yang menjadi pengunjung Mitra 10 dalam 14 hari belakang.
“Saya telah memerintahkan Dinkes Kota Bogor membuat aplikasi khusus untuk menangani klaster Mitra 10. Demikian, masyarakat yang merasa sempat berkunjung dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti rapid maupun swab test,” tambahnya.
Diakui Dedie, ada 10 yang melaporkan, untuk mengefektifkan pola mappingnya itu sedang dibikin aplikasi. “Aplikasinya sedang kami sempurnakan, nanti dirilis oleh Dinkes ke masyarakat yang pernah interaksi,” pungkasnya. (As)
Editor: Endi