Hebat! Mahasiswa IPB Ini Ciptakan “RAKSI MASK” Masker Kain dengan Tisu Isi Ulang Aromatherapy

Kesehatan, BogorUpdate.com
Kreatif dan hebat, lima mahasiswa IPB University berhasil membuat inovasi masker dengan tisu isi ulang aromaterapy yang terbuat dari limbah jerami padi. Lima mahasiswa tersebut adalah Ade Dimas Kurnia, Agustin Marlili Artika, Salma Nur Aeni, Mellisa Ardila dan Ajeng Nurul Fadilla. Ade Dimas Kurnia bersama timnya tersebut dibimbing oleh Iyep Komala, SPt, MSi. Ade dan kawan-kawan mendapat sumber dana dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKMK).

Ade Dimas Kurnia, selaku ketua tim mengatakan, inovasi bernama RAKSI MASK ini muncul dari mahasiswa terhadap peningkatan kasus COVID-19 di Indonesia. Ia menjelaskan, dewasa ini, COVID-19 bermutasi dan menghasilkan varian virus jenis baru. Namun demikian, pemakaian masker yang terlalu lama akan menimbulkan rasa stres dan sesak sehingga sebagian orang memilih untuk tidak memakai masker.

“Berawal dari hal tersebut, kami membuat inovasi berupa masker kain dengan tisu isi ulang aroma terapi. Tisu ini kami buat dari limbah jerami yang saat ini belum banyak dimanfaatkan,” ujar Ade Dimas Kurnia, mahasiswa IPB University dari Fakultas Peternakan.

Lebih lanjut, Ade menjelaskan, limbah jerami dipilih sebagai bahan dasar tisu karena kandungan selulosa pada jerami mencapai 40 persen. Dari kandungan tersebut, dapat dimanfaatkan sebagai bahan tisu.

“Tisu dari jerami ini memiliki kerapatan yang baik, sehingga dapat membantu efektifitas masker dalam mencegah droplet sebelum masuk saluran,” tambah Ade.

Oleh karena itu, kata Ade, adanya produk ini dapat menjadi sarana penunjang COVID-19. Adjuvant yang dimaksud merupakan sarana yang dapat membantu berkhasiatnya obat utama.

Ade juga menjelaskan, masker buatannya dirancang khusus dengan penambahan kantong pada bagian samping. Penambahan kantong ini berfungsi untuk memasukkan filter tisu aroma terapi yang terbuat dari limbah jerami padi.

“Masker kain pada produk RAKSI MASK terdiri dari tiga lapis dan menggunakan kain yang berbeda di setiap lapisannya yang sesuai dengan jenis kain yang direkomendasikan oleh WHO,” tambah Ade.

Ia mengatakan, harga satu paket masker dibanderol 20 ribu rupiah. Satu kemasan RAKSI MASK terdiri dari masker dan tisu aroma terapi dari limbah jerami.

Sampai saat ini, produk RAKSI MASK telah terjual ke berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Selatan, Papua Barat dan Kepulauan Riau.

Dengan inovasi ini, Iyep Komala sebagai dosen pembimbing mengatakan RAKSI MASK ini dapat memberikan kenyamanan dan rasa rileks. Sehingga dapat meningkatkan imunitas. Dosen IPB University itu juga berharap RAKSI MASK ini dapat diproduksi lebih banyak, dipasarkan lebih luas dan lebih luas diterima oleh masyarakat.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Barat, Audy Joinaldy sebagai konsumen mengatakan, “Masker ini sangat efektif dan nyaman digunakan. Selain itu, aroma terapi pada masker tercium dan tahan lama serta harga dari produk ini yang terjangkau.”

 

 

 

 

 

(ipb/bu)

Exit mobile version