Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsOlahraga

Bertaraf Internasional, Fasilitas Stadion Pakansari Dinilai Kumuh dan Tak Layak

×

Bertaraf Internasional, Fasilitas Stadion Pakansari Dinilai Kumuh dan Tak Layak

Sebarkan artikel ini

Foto kondisi kursi penonton di Stadion Pakansari Bogor. (Foto: Ist)

Cibinong, BogorUpdate.com – Meski bertaraf Internasioal, namun fasilitas yang dimiliki oleh Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor jauh dari kata layak. Mulai dari sisi bangunan yang sudah mulai banyak kerusakan, pun dengan kursi penonton yang dinilai kumuh.

Pengamat politik dan kebijakan publik, Yusfitriadi mengatakan, megahnya Stadion Pakansari yang mampu menampung 30 ribu penonton dan yang sudah seringkali menjadi tempat bermain baik Liga Nasional bahkan Dunia, namun tidak dibarengi dengan fasilitas yang mumpuni.

“Jika melihat Stadion Pakansari, nampakanya jauh dari taraf internasional, hal sederhana terlihat dari kursi para penonton, keindahan dan kebersihan,” katanya kepada BogorUpdate.com, Sabtu (4/3/23).

Menurut Kang Yus sapaan akrabnya itu, jika ingin mempertahankan kasta Stadion kebanggan warga Kabupaten Bogor di mata Dunia, harus mulai banyak pembenahan.

“Oleh karena itu kalau memang akan dipertahankan level stadion tersebut harus banyak melakukan pembenahan,” ujarnya.

Pria yang juga sebagai Founder Visi Nusantara Maju ini menjelaskan, ada dua hal yang bisa di respon terkait kondisi standarisasi fasilitas di Stadion Pakansari. Pertama, standarisasi dirinya mengaku kurang begitu faham terkait bagaimana standar stadion yang dikategorikan stadion yang bertaraf internasional.

“Namun logika berfikir saya hanya bersifat global dan logis. Dimana yang dinamakan stadion yang bertaraf internasional yang harus memenuhi berbagai kebutuhan prima para penggunanya. Baik itu pemain, crew, maupun suporter,” jelasnya.

Kang Yus menambahkan, kebutuhan itu termasuk kenyamanan, ketidakcemasan, dan ketidakhawatiran terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ketika bermain, mengurus dan menjadi suporter di stadion tersebut.

“Jadi stadion Pakansari sudah harus mendapatkan treatment (penilaian) yang serius dari lembaga yang berkompeten. Kedua, audit. Tentu saja dalam pembangunanya menggunakan uang negara minimal ada kontribusi keuangan negara disana,” bebernya.

“Menggunakan keuangan negara dipastikan adanya spesifikasi dan ukuran sesuai dengan perencanaan,” lanjutnya.

Maka, lanjut Kang Yus, sudah seharusnya dalam prosesnya melibatkan tim audit internal dan eksternal demi kesesuaian jumlah anggaran yang dikeluarkan dan hasil yang dapatkan. Selain audit keuangan, juga ada audit pengelolaan aset.

“Jika dalam perjalananya pengelolaanya tidak di audit, maka stadion tersebut bisa jadi disalahgunakan penggunaannya dan tidak mengalami perbaikan,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *