Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi. (Ist)
Cibinong, BogorUpdate.com – Sudah hampir Tiga pekan, semua pemberitaan di berbagai media cetak, elektronik bahkan media sosial dipenuhi dengan berita kasus Rocky Gerung dan Panji Gumilang.
Hal iti menjadi sorotan Pengamat Politik dan Kebijakan Publik, Yusfitriadi. Menurutnya berita-berita yang sangat intensif tersebut, berhasil menggiring publik dan mempengaruhi opini publik sehingga menjadi fokus atensi publik secara massif.
“Kasus Rocky Gerung, bagi saya seorang akademisi dan publik figur, sangat tidak mungkin melontarkan verbal-verbal yang sangat “barbar” yang mengarah kepada penghinaan kepada Presiden, kita tidak ada yang menskenariokan melindunginya,” kata Yusfitriadi kepada Wartawan, Kamis (10/8/23).
Bukan kali ini saja, lanjut pria yang akrab disapa Kang Yus itu, ada masyarakat yang terindikasi menghina Presiden, namun tidak lama penegak hukum langsung bergerak untuk menangkapnya dan ga pake lama, langsung tertangkap.
“Namun dalam kasus Rocky Gerung, harus menunggu banyak elemen yang melaporkan baru diproses hukum. Apalagi kalau bukan diskenariokan. Begitupun kasus Panji Gumilang, Al Zaytun sudah berdiri 25 tahun, tidak jarang kasusnya muncul ke permukaan, namun tidak lama menghilang lagi,” bebernya.
Ketua Lembaga Visi Nusantara Maju itu mengaku heran dengan praktik-praktik yang dilakukan oleh Panji Gumilang baik dalam kegiatan beragama maupun mengelola aset dan keuangan Al Zaytun sudah berjalan cukup lama, namum baru saat ini ditelisik.
“Tidak jauh kasusnya seperti kasus Ahmadiyah, yang selalu dimunculkan ketika ada isu krusial yang harus ditutupi. Sudah bisa dipastikan dengan intensifnya pemberitaan Rocky Gerung dan Panji Gumilang, masyarakat lupa dan tidak fokus lagi terhadap isu-isu substansial yang disinyalir melibatkan para elit kekuasaan,” ujarnya.
Bahkan saat ini, lanjut Kang Yus, masyarakat sudah lupa nasib uang Rp27 Miliar yang tiba-tiba dikembalikan dan disinyalir kasus tersebut melibatkan Menpora. Lalu siapa yang mengembalikan untuk apa dikembalikan dan bagaimana kasus hukumnya, masyarakat sudah lupa.
“Begitupun dengan kasus BTS 8 Triliun, masyarakat sudah tidak bertanya-tanya lagi, siapa saja yang menikmati. Apakah perusahaan suaminya Puan yang direkturnya sudah tersangka selesai sampai disitu, apa bener Johnny G Plate akan buka-bukaan, masyarakat sudah lupa,” bebernya lagi.
Termasuk kasus Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartanto yang sudah berproses di kejaksaan agung, bagaimana nasibnya, masyarakat sudah tidak bertanya lagi karena disibukan dengan pemberitaan Rocky Gerung dan Panji Gumilang
“Apa kabar kasus Harun Masiku yang sudah menghebohkan jagat raya kepemiluan republik ini, dan sudah menjadi buronan selama 3 tahun, bagaimana nasibnya, begitu lemahnya aparat kepolisian dan KPK negeri ini, sehingga begitu tidak berdaya di hadapan Harun Masiku,” tegasnya.
“Dan mungkin masih banyak kasus-kasus lain yang melibatkan elit kekuasaan dan elit partai politik yang masyarakat sudah lupa. Yang diinget masyarakat saat ini hanyalah kasus Rocky Gerung dan Panji Gumilang,” tambah Kang Yus.