Sukajaya, BogorUpdate.com – Jalan penghubung Sukajaya Barat dan Timur atau lebih tepatnya Akses Kiarapandak-Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, sudah mulai alami kerusakan di beberapa titik.
Padahal jalan tersebut baru dibangun belum genap satu tahun menggunakan anggaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, lebih dari satu Miliar.
Bahkan, Jejak-jejak pemenang proyek tersebut pun tidak tahu entah siapa yang mengerjakannya.
Dalam hal pembangunan ini terdapat banyak kritikan dari berbagai kalangan. Kali ini kritikan atas rusaknya jalan tersebut di lontarkan oleh sekretaris Himpunan Mahasiswa Sukajaya (HIMAS), Dede Jujun.
Dia sangat menyayangkan adanya proyek yang belum berumur 1 tahun dikerjakan tetapi sudah rusak diberbagai titik, Padahal peruntukan jalan tersebut digunakan untuk jangka panjang oleh masyarakat.
“Sungguh sangat di sayangkan ketika adanya peningkatan pembangunan jalan yang seharusnya dapat di maksimalkan untuk jangka panjang yang akan di nikmati oleh masyarakat sekitar akan tetapi sudah mengalami banyak kerusakan kembali,” kata Dede Jujun
Dia menduga, kualitas jalan yang digunakan tidak sesuai spesifikasi sehingga membuat jalan yang kurang 1 tahun dikerjakan itu sudah banyak yang yang rusak di berbagai titik.
“Dari pantauan di lapangan kualitas bahan bangunan yang di gunakan terindikasi tidak memenuhi spesifikasi, sehingga jalan tersebut sudah mengalami kerusakan kembali,” ucapnya.
Pria yang sekaligus menjadi Ketua Aktivis Limbo ini juga mengingatkan kepada semua kontraktor, agar semua pekerjaan lebih dimaksimalkan supaya tidak dinilai buruk oleh masyarakat.
“Kepada semua kontraktor agar memaksimalkan pekerjaan yang telah di garapnya, karena yang menikmati pembangunan tersebut ialah khalayak masyarakat banyak yang seharusnya bisa merasakan mulusnya jalan beberapa tahun kedepan,” ungkapnya.
“Bila pembangunan tidak maksimal, kan nantinya akan ada temuan dari audit yang akan di lakukan oleh pihak inspektorat dan BPK, dan ketika ada terjadi temuan maka sumber anggaran yang menjadi temuan tersebut harus di kembalikan kepada kas Daerah, nah isu sangat di sayangkan kalo sampai terjadi hal seperti itu,” tambahnya.
Artinya bahwa pemanfaatan program peningkatan perbaikan jalan yang seharusnya di maksimalkan untuk kepentingan masyarakat jadi mubajir.
Sementara itu Pengendara jalan sekitar, Dayat mengatakan, pekerjaan jalan tersebut dikerjakan kurang lebih belum satu tahun berjalan namun saat ini terlihat banyak kerusakan.
“Kalau ga salah tahun lalu dikerjain sama orang proyek, allhamdulilah sih ada yang betulin dan di aspal kayak gini, tapi kalau ga salah belum satu tahun udah ada yang ancur ancur aspalnya gatau kenapa,” katanya.