Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaPendidikanPolitik

Belajar Daring Dikeluhkan, Legislator Usulkan Subsidi Kuota Internet

×

Belajar Daring Dikeluhkan, Legislator Usulkan Subsidi Kuota Internet

Sebarkan artikel ini

Kota Bogor, BogorUpdate.com
Untuk menunjang kebijakan belajar secara daring selama masa pandemi Covid-19 yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, diusulkan agar pemerintah mensubsidi kuota internet bagi warga yang tidak mampu.

Hal itu bentuk sikap lantaran banyaknya keluhan warga terkait biaya pembelian kuota internet dan ketersediaan handphone android yang menjadi kendala dalam pelaksanaan siswa belajar secara online.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor, Akhmad Saeful Bakhri (ASB) mengatakan bahwa sebaiknya Pemkot Bogor tak hanya fokus kepada sosialisasi Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di bidang kesehatan.

Namun lanjut mantan wartawan itu, juga mesti memperhatikan adaptasi pendidikan. Sebab, metode belajar dengan sistem daring dengan menggunakan aplikasi zoom.

“Perlu dicatat bahwa tidak semua orangtua murid mampu terus menerus membeli kuota dan memiliki handphone android,” ujar ASB, kemarin

Selain itu, kata ASB, tak semua guru dapat memberikan materi belajar secara online. “Apakah sudah ada diklat atau kurikulum belajar secara daring untuk guru. Orangtua siswa banyak yang mengeluhkan soal metode daring karena biaya pbelian kuota makin tinggi,” jelasnya.

Masih kata ASB, pemerintah harus mempunyai solusi atas keluhan warga tersebut. Sebab, 1/3 dsri jumlah penduduk Kota Hujan adalah anak-anak. “Ya, harus dilihat apakah metode pembelajaran daring sudah merata pada seluruh jenjang sekolah,” ungkapnya.

Politisi PPP itu menegaskan, sebaiknya Pemkot Bogor segera melakukan evaluasi terhadap metode pembelajaran secara daring.

Selain itu, pemerintah sebaiknya memberikan subsidi untuk membeli kuota atau menerapkan sistem belajar home visit khusus siswa miskin. “Harus diberi subsidi, sebab kita belum tahu sampai kapan pandemi ini berlanjut,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Disdik Ritta Tresnayanti menyatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan pusat riset untuk membuat metode dan materi pembelajaran daring.

“Jadi dsana guru-guru dilatih membuat materi dengan dikemas dengan pembelajaran daring supaya anak-anak tidak jenuh tetapi tetapi sesuai dengan kurikulum,” jelasnya.

Diakui dia, salah satu metode lainnya adalah dengan cara mendatangkan guru ke rumah siswa. Namun, hal Itu dikhususkan bagi siswa yang secara ekonominya tidak memadai atau tak mempunyai perangkat atau terkendala pembelian kuota internet.

“Guru datang saat orangtua ada, kemudian memberi pelajaran, itu diambil untuk memfasilitasi anak didik yang tidak bisa. Kalau yang mampu belajar daring karena perangkat punya, tidak jadi masalah,” paparnya.

Namun meski demikian, ia mengakui bahwa hal tersebut takkan bisa tercover seluruhnya. Karena itu, sambung dia, Disdik melalui sekolah bisa memberikan subsidi untuk pembelian kuota internet melalui anggaran BOS.

Ketentuan itu lanjut dia, sudah diatur berdasarkan Permendikbud Nomor 19 Tahun 2020, bahwa sekolah boleh memberikan subsidi pembelian pulsa yang bersumber dari BOS.

“Kami telah sosialisasikannya, dan sudah ada beberapa sekolah yang melaksanakan hal itu terutama di negeri,” pungkasnya.

 

 

 

 

(As/bing)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *