Cigudeg, BogorUppdate.com – Di momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang diperingati setiap tanggal 2 Mei, namun masih saja terdapat gedung sekolah yang terancam roboh, yakni Madrasah Ibtidaiyah (MI) Matlaul Anwar 03 yang berada di kampung Dukuh Desa Mekarjaya kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.
Pantauan di lokasi sekolah tersebut, sejumlah atap dan gedung ruang kelas sudah retak dan hampir roboh.
Menurut salah seorang Guru Syamsul Muin mengatakan, selama kegiatan belajar mengajar berlangsung, mereka sangat khawatir dengan keadaan bangunan yang sewaktu-waktu bisa menimpa para siswa didiknya tersebut.
“Jumlah siswa kami 50 orang, bangunan dan atapnya sudah pada rusak, tembok-tembok dan dinding sudah pada retak, kami khawatir terjadi sesuatu saat belajar mengajar berlangsung,” ungkapnya kepada wartawan.
Menurutnya, walau dengan keadaan gedung yang seperti itu tidak menjadi alasan untuk berhenti mengadakan belajar mengajar, walaupun juga dengan jumlah guru yang seadanya.
“Jumlah ruang kelas kami ada 3, kalau belajar mengajar dengan gedung seadanya (hampir roboh, red) alhamdulillah tetap lancar dan stabil. Cuma ada juga kendala, guru di sekolah kami belum ada yang PNS, semua masih honorer dan sukarelawan,” ucap Syamsul Muin.
Syamsul juga mengeluhkan, bahwa salah satu penyebab rusaknya gedung MI Matlaul Anwar 03, diduga karena adanya aktivitas tambang yang menyebabkan getaran pada bangunan.
“Di dekat sekolah kita ada aktivitas penambangan andesit yang baru beroperasi dan kita kena dampaknya, yaitu dampak getaran yang berpengaruh kepada bangunan gedung sekolah dan juga banyak debu,” ujarnya.
Ketika disinggung apakah tidak ada Bantuan Operasional Sekolah (BOS) atau perhatian dari dinas pendidikan Kabupaten Bogor terkait kondisi bangunan MI Matlaul Anwar 03, Syamsul menyebut sudah diajukan usulan untuk rehab ketika Musrembang, namun hingga kini belum ada hasilnya.
“Kalau dana BOS untuk operasional ada. Kalau bantuan pembangunan dari pemerintah belum ada sampai saat ini, padahal sudah beberapa kali kita ajukan namun tidak ada tanggapan dan realisasinya,” tutupnya.