Ilustrasi kopi pait. (Ist)
Oleh: Effendi Tobing
Warga Kabupaten Bogor
Opini, BogorUpdate.com – Di awal kehadiran Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu di Bumi Tegar Beriman begitu menjanjikan. Januari langsung tancap gas mengatasi permasalahan truk tambang dengan menyediakan kantong parkir untuk kendaraan truk angkutan tambang di wilayah Parungpanjang.
Tepatnya 17 Mei 2024, Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu langsung meresmikan operasional kantong parkir untuk truk angkutan tambang yang berlokasi di Desa Ciomas, Kecamatan Tenjo, Kabupaten Bogor.
Setelah urusan kantong parkir beres, Asmawa Tosepu kembali menghadirkan gebrakan dengan melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di jalur kawasan Puncak, untuk direlokasi ke Rest Area Gunung Mas Puncak, Kecamatan Cisarua. Sedikitnya ada 300 PKL pada tanggal 24 Juni lalu yang ditertibkan.
Setelah para pedagang direlokasi ke Rest Area Gunung Mas, hampir setiap hari minggu Asmawa Tosepu bersama seluruh jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), BUMD hingga Kadin dan unsur lainnya mengadakan rapat di Rest Area Gunung Mas.
Terbaru, Asmawa Tosepu dengan gagah, berani menghentikan operasional kegiatan objek wisata yang tidak berizin, serta meminta kepada pihak PT. Jaswita yang berlokasi di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, untuk melakukan pembongkaran tempat wisata tersebut secara mandiri, pada 9 Agustus 2024.
Setelah menggarap PT Jaswita, kabarnya Asmawa Tosepu juga akan melakukan pembongkaran terhadap 196 bangunan tidak berizin di Kawasan Puncak Bogor atau dikenal pembongkaran tahap dua, pada Minggu 26 Agustus 2024 mendatang. Kinerja bagus, dan layak dapat jempol.
Namun, dibalik kesuksesan Asmawa Tosepu itu, harus diingat juga bahwa ada setitik noda hitam (kesalahan kecil) yang dilakukannya. Sebut saja yang masih hangat saat ini terkait perpanjangan masa jabatan Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Tohaga Haris Setiawan. Dimana, permasalan ini semakin meruncing akibat Asmawa Tosepu yang dinilai ugal-ugalan atau sewenang-wenang dalam mengambil kebijakan.
Diketahui, alasan Asmawa Tosepu memperpanjang dan menerbitkan SK Dirut Perumda Pasar Tohaga lima tahun kedepan atas nama Haris Setiawan berdasarkan hasil penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Pengamat Politik dan Kebijakan Publik Yusfitriadi, langsung menanggapi keras kebijakan Pj Bupati Bogor tersebut, menurutnya predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang menjadi dasar perpanjangan masa jabatan Haris Setiawan, tidak bisa menjadi alasan. “WTP merupakan kewajiban bagi semua lembaga tanpa alasan apapun. Jadi hal itu tidak perlu diapresiasi oleh Pj Bupati Bogor hingga berani mengeluarkan SK perpanjangan masa jabatan kepada Haris Setiawan,” tandasnya (tayang di TribunNewsDepok.com Senin 12 Agustus 2024).
Yusfitriadi mengaku mencium adanya dugaan konspirasi dalam perpanjangan masa jabatan Dirut Perumda Pasar Tohaga. “Saya melihat ada indikasi keterlibatan orang dalam pada kasus ini. Sepertinya ada suatu konspirasi antara Pj Bupati Bogor dengan yang ditetapkan tanpa seleksi,” ujarnya (tayang di TribunNewsDepok.com Senin 12 Agustus 2024).
Perpanjangan masa jabatan Dirut Perumda Pasar Tohaga itu akhirnya semakin berbuntut panjang. Sejumlah warga Kabupaten Bogor yang tergabung dalam Gerakan Nasional Padjadjaran (Genpar) berunjuk rasa di depan kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menuntut pemberhentian penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu. Dalam demo yang berlangsung pada Kamis, 15 Agustus lalu, mereka meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mengevaluasi kinerja Asmawa selama 3 bulan menjabat.
“Beberapa hal menjadi catatan kami, terakhir soal sewenang-wenangnya Asmawa dalam menempatkan posisi direktur utama Perusahaan Daerah Pasar Tohaga. Sebab itu, kami minta Mendagri menarik kembali Asmawa Tosepu ke kementerian sebagai kabiro umum,” kata ketua umum Genpar, Sambas Alamsyah (tayang di Tempo.co Jumat 16 Agustus 2024).
Saat ini, soal seleksi anggota Direksi Perumda Pasar Tohaga yang hanya memperebutkan posisi Direktur Umum (Dir Um) dan Direktur Operasional (Dir Ops) itu sudah sampai tahap akhir, ada empat nama yang akan mengikuti seleksi wawancara dengan Pj Bupati Bogor untuk menentukan dua nama. Anehnya, telah beredar isu, bahwa Asmawa Tosepu telah memiliki pilihan hati, sementara seleksi belum dilaksanakan.
Keempat orang yang akan diseleksi kembali untuk menduduki dua jabatan yaitu Direktur Operasional dan Direktur Umum di perusahaan milik plat merah itu yakni, Haris Ibrahim, Muhamad Zakie Hanifan, R Mira Fatriana dan Daa Surayana. Kabarnya, dua orang yang dipastikan lolos seleksi wawancara dengan Asmawa Tosepu itu ialah Muhamad Zakie Hanifan dan R Mira Fatriana. Isu itu bisa saja menjadi kenyataan mengingat keduanya merupakan pegawai alias orang dalam di perusahaan tersebut (Perumda Pasar Tohaga) dan orang dekatnya Haris Setiawan.
Isu dua nama yang sudah ada dihatinya itu memang langsung dibantah oleh Asmawa Tosepu. Ia mengaku belum menerima hasil keempat orang yang lolos UKK dari panitia seleksi (Pansel). Padalah informasi tersebut sudah diumumkan di laman resmi Diskominfo Kabupaten Bogor pada Jumat 16 Agustus 2024. “Cepat banget tahu siapa-siapa yang akan duduk dalam jabatan-jabatan tersebut (anggota Direksi Perumda Pasar Tohaga). Saya saja sampai saat ini belum menerima hasil Pansel,” kata Asmawa Tosepu (Tayang di BogorUpdate.com Jum’at 16 Agustus 2024) malam.
Kita tinggalkan kehebohan Perumda Pasar Tohaga. Kini kencang berhembus isu bahwa dalam waktu dekat Pj Bupati Bogor akan melakukan rotasi eselon 2 di lingkup Pemkab Bogor. Kita lihat saja kebenarannya, karena walaupun itu diperbolehkan merujuk pada pasal 25 Perpres 116 Tahun 2022 yang menyebutkan, di mana para pejabat yang ditunjuk sebagai pelaksana tugas Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah (Penjabat/Pj) yang akan melakukan pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, promosi, serta mutasi kepegawaian harus mengantongi pertimbangan teknis dari Kepala BKN.
Kalaupun isu rotasi ini nantinya terjadi, maka saran penulis agar Pj bupati Bogor mengutamakan untuk mengisi jabatan yang kosong di sebuh instansi, contohnya dinas A telah mengalami kekosongan jabatan kepala dinas, atau jabatan Dirut RSUD A yang telah kosong, rasanya jika itu yang diutamakan oleh Pj Bupati Bogor, justeru akan mendapatkan dukungan dari banyak pihak.
Yang penulis khawatirkan, Pj Bupati Bogor nantinya akan melakukan rotasi contohnya, kepala Dinas A di pindah menjadi kepala dinas B dan direktur RSUD A di pindah menjadi direktur RSUD B, ini rasanya nanti akan memunculkan kegaduhan baru dan muncul lagi kata kebijakan yang ugal-ugalan, serta apa juga urgensi nya. Tapi kalau hanya melakukan rotasi untuk mengisi kekosongan jabatan, sebagai penulis, saya sangat mendukung langkah itu.
Saran penulis yang sayang kepada Pj Bupati Bogor dengan berbagai gebrakan hebatnya, bijaklah dalam mengambil kebijakan. Baiknya rajin-rajinlah melihat kalender, karena jabatan Penjabat Bupati hanya sampai akhir Desember 2024. Jika Asmawa Tosepu salah mengambil keputusan, ingatlah bahwa mulai awal tahun 2025 Kabupaten Bogor akan memiliki Bupati terpilih berdasarkan suara rakyat bukan pilihan Mendagri ataupun Presiden. Pikirkan nasib para pejabat yang akan ditempatkan dan dirotasi, apakah ada jaminan ketika bupati terpilih nanti akan sehati dengan yang akan dirotasi? Kalau salah melangkah, maka kursi empuk sebagai kepala dinas yang “dipaksakan” karena suatu hal, hanya seumur jagung. Sebab, bupati terpilih nanti siapapun itu, akan memilih siapa saja khususnya yang duduk di jabatan eselon 2 (kepala dinas) yang sejalan dengan visi misinya.
Sebenarnya ada juga sedikit unek-unek dari penulis terkait dugaan bapak Pj Bupati Bogor memberikan janji atau tepatnya Pemberi Harapan Palsu (PHP) kepada orang tua siswa yang akan memasukkan anaknya ke SMP Negeri, yang hingga satu bulan lamanya tak ada kabar berita, dan akhirnya anak tersebut terpaksa mendaftar ke sekolah swasta. Tapi unek-unek itu biarkanlah berlalu, toh anak tersebut sudah masuk sekolah beberapa hari ini. Doa dari penulis, agar pak Pj Bupati Bogor dalam keadaan sehat selalu dan cerdas dalam mengambil segala kebijakan. Sekali lagi rajin-rajinlah melihat kalender, agar nantinya meninggalkan kesan indah di Bumi Tegar Beriman. (**)