Update – WASHINGTON – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson meminta negara-negara Teluk untuk meringankan blokade mereka terhadap Qatar. Blokade itu diberlakukan menyusul krisis diplomatik antara Qatar dan negara-negara tetangganya.
Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain dan Mesir telah memutus hubungan diplomatik dan perjalanan dengan Qatar menyusul krisis diplomatik di antara negara-negara tersebut dengan Doha. Qatar dituduh telah mendukung dan mendanai kelompok-kelompok teroris.
Tillerson mengatakan, blokade tersebut menghambat kerjasama regional untuk melawan terorisme di Timur Tengah dan memiliki konsekuensi kemanusiaan. Seruan untuk mengangkat blokade juga disampaikan Menteri Luar Negeri Jerman, Sigmar Gabriel beberapa jam sebelumnya.
“Ada konsekuensi kemanusiaan dari blokade ini. Kami melihat kekurangan makanan, keluarga dipisahkan secara paksa dan anak-anak ditarik keluar dari sekolah,” kata Tillerson di Washington sebagaimana dilansir dari BBC, Sabtu (10/6/2017).
Pemerintah Qatar telah membantah tuduhan yang dilontarkan Arab Saudi dan sekutu-sekutunya dan menyatakan bahwa Doha tidak pernah mendanai kelompok teroris.
Arab Saudi mengatakan Qatar perlu memutuskan hubungan dengan kelompok Hamas Palestina di Jalur Gaza, dan Ikhwanul Muslimin di Mesir, jika ingin mengakhiri isolasi. Namun, Menteri Luar Negeri Qatar, Mohammed bin Abdulrahman Al Thani menegaskan bahwa negaranya tidak akan menyerah oleh tekanan dari Arab Saudi dan negara-negara Teluk.
“Kami belum siap untuk menyerah, dan tidak akan pernah siap untuk menyerahkan kemerdekaan politik luar negeri kami,” kata Mohammed bin Abdulrahman.
sumber: okezone.com