Bogor RayaHomeNews

Angkot Masih Marak di Jalur Puncak Bogor, Uang Kompensasi Libur Para Sopir Diduga Dikorupsi

Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan, Dadang Kosasih terkait adanya dugaan pemotongan uang kompensasi para sopir angkot di Puncak Bogor. (Foto: Erwin)

Cisarua, BogorUpdate.com – Meski sudah dilarang beroperasi selama satu minggu, sejumlah sopir angkot masih nekat beroperasi di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor.

Usut punya usut, maraknya sopir angkot yang masih nekat beroperasi di Puncak Bogor karena tidak tersampaikan dengan baiknya uang kompensasi yang diberikan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi sebesar Rp1 juta uang tunai dan Rp500 ribu berupa sembako.

Mengenai hal itu, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih mengakui bahwa dirinya kerap mendapatkan laporan dari para sopir angkot terkait adanya pemotongan uang kompensasi libur menjadi Rp800 ribu.

Namun, dia menyebut saat ini adanya laporan pemotongan uang kompensasi para sopir angkut tengah dalam pendataan.

“Kalo masih nanyain pemotongan-pemotongan, kita minta waktu nanti kita iniin (cek) dulu biar utuh semuanya jangan sampai pemberitaan laporan-laporan tidak sesuai,” ujar Dadang Kosasih saat dikonfirmasi BogorUpdate.com via seluler, Kamis, (3/4/25).

“Sekarang masih dalam pendataan dan pemantauan itu yang pemotongan-pemotongan, sampai sejauh mana nih informasinya,” sambungnya.

Bahkan, akibat adanya dugaan pemotongan uang kompensasi itu membuat puluhan sopir angkot tetap beroperasi di momen libur lebaran.

Dalam hal itu, Dadang mengungkapkan telah memberikan penindakan kepada 15 sopir angkot yang nekat beroperasi.

“Kita penindakannya dengan memutar balikkan kendaraan angkot, kita alihkan ke jalan alternatif, jadi putar baliknya di jalan alternatif tidak di jalan utama lagi,” ungkapnya.

Sekadar informasi, sekitar 715 sopir angkot trayek Ciawi-Cisarua, Pasir Muncang-Ciawi, dan Ciawi-Cibedug telah menerima uang kompensasi sebelum momen lebaran beberapa waktu lalu.

Namun, tidak sedikit dari para sopir tersebut melaporkan adanya dugaan pemotongan uang kompensasi. (Erwin)

Exit mobile version