Hukum & Kriminal, BogorUpdate.com
Damaskus Harianja, orang tua siswa Sekolah Lanjutan Advent, Pasuruan, Jawa Timur ‘Murka’ lantaran mendapat informasi dugaan penganiayaan terhadap putranya di asrama.
Menurut Anjas biasa disapa, menjelaskan dirinya sangat kecewa dengan apa yang dialami oleh anaknya mengingat sekolah ini adalah sekolah yang berasrama. Namun bisa terjadi penganiayaan terhadap Junior.
“Menurut cerita, anaknya berinisial PG, dianiaya oleh seniornya yang sudah kelas 3 SMA, sekitar pukul 23.00 WIB, anak saya di jemput dari kamarnya dan dianiaya,” beber Anjas, Rabu (24/3/22).
Menurut Anjas, penganiayaan yang di alami anaknya terdapat luka sundutan roko, serta bekas sabetan ikat pinggang. Sehingga dirinya sangat menyayangkan sikap yang di tunjukan oleh Kepala asrama yang seolah – oleh menutupi kejadian penganiayaan yang dialami anaknya.
“Saya dari Bogor langsung meluncur ke Jawa Timur, dan besok pagi saya akan melaporkan kejadian penganiayaan yang di alami oleh anak saya ini ke Polres Pasuruan,” paparnya.
Selain itu, Anjas juga mempertanyakan pengawasan pada sekolah asrama tersebut, sehingga terjadi penganiayaan parah. “Sedangkan saya sebagai orang tua sudah menitipkan dan mempercayakan anak saya untuk mendapatkan pendidikan pada sekolah asrama tersebut,” kesalnya.
“Sebagai orang tua, mendapati informasi dan pengaduan soal penganiayaan yang di alami anak saya, saya langsung menghubungi pihak asrama untuk mengklarifikasi, terlebih kepada kepala sekolah SMA dan SMP. Namun saat saya konfirmasi kepada pak Hutabarat kepala sekolah SMA, pak Petrus Wissa kepala sekolah SMP dan penjaga asrama Agus semua terkesan di tutupi, maka dari itu saya akan langsung melihat kondisi anak saya dan akan melaporkan kejadian ini ke Polres Pasuruan,” paparnya.
Oleh karena itu, kata Anjas, kasus penganiayaan abaknya ini akan di laporkan ke pihak berwajib. “Besok pagi kami akan langsung membawa persoalan ini ke pihak kepolisan setempat,” pungkasnya.
Terpisah, saat di hubungi oleh wartawan kepala sekolah asrama tidak menanggapi, sampai diturunkan berita ini belum ada penjelasan resmi dari pihak asrama sekolah.