Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

Alhamdulillah! Jembatan Penghalang Akses Warga Gunung Putri Bakal Dibongkar, Daman Huri: Tinggal Tunggu PGN

×

Alhamdulillah! Jembatan Penghalang Akses Warga Gunung Putri Bakal Dibongkar, Daman Huri: Tinggal Tunggu PGN

Sebarkan artikel ini

Gunung Putri, BogorUpdate.com – Penantian warga RT 02 RW 13, Desa Gunung Putri, Kabupaten Bogor memiliki akses jalan yang layak, nampaknya bakal segera terkabul.

Pasalnya, setelah selama puluhan tahun harus merunduk melewati jembatan milik PT Parisindo, kini pihak perusahaan sudah bersedia membongkar jembatan tersebut.

Kepala Desa (Kades) Gunung Putri, Daman Huri mengatakan, pihak PT Parisindo sudah merelakan jembatannya dibongkar demi masyarakat. Namun, karena berada di atas lahan milik Perusahaan Gas Negara (PGN) Pertamina, maka tata cara pembongkaran harus sesuai aturan agar tidak ada dampak yang terjadi.

“Sekarang tinggal kecepatan pertamina gas untuk merespon surat dari parisindo, kapan itu akan dilakukan pembongkaran jika PGN sudah dapet surat koordinasi. Sehingga dia yang ngawasin untuk tatacara pembongkaran jembatan itu, maka akan dikerjakan langsung oleh PT Parisindo,” katanya kepada BogorUpdate.com, Senin (27/2/23).

Daman Huri menambahkan, surat tembusan kepada PGN dari PT Parisindo itu sudah diberikan sejak Kamis pekan kemarin. Dengan begitu, perusahaan sudah bersedia untuk membuka akses jalan yang selama ini dinanti warga dengan membongkar Jembatan.

“Surat tembusan melalui email dan harkopi sudah diberikan dari PT Parisindo kepada PGN. Jadi waktu itu kita mau demo hari senin pekan lalu, nah hari kamis PT Parisindo menyatakan sikap bersedia untuk dibongkar, namun menunggu arahan dari PGN,” jelasnya.

Setelah diterima untuk dilakukan pembongkaran jembatan yang menutup akses jalan warga, lanjutnya, maka ada PR satu lagi dari PT Parisindo. Diketahui, jembatan disana ada dua, namun tidak kami sentuh lantaran merupakan jembatan aktif yang digunakan oleh perusahaan.

“Jadi jembatan itu ada dua, yang satu kan di RT 1 dan 2. Kemudian yang mau dibongkar sekarang kan RT 2 dan 3. Saya juga memahami, jembatan yang ada di Rt 2 dan 3 itu sudah tidak lagi dipakai oleh perusahaan, jadi bukan lagi jalan utama, malah sekarang itu difungsikan sebagai parkiran motor karyawan saja,” terangnya.

“Sementara jembatan yang ada di RT 1 menuju RT 2 itu merupakan jalur utama perusahaan. Kalau yang satu lagi diminta untuk dibongkar, maka akan berhenti produksi, jadi kita harus arif bijaksana,” sambungnya.

Maka dari itu, beber Daman Huri, pihakmya mencari solusi agar kedua belah pihak tidak ada yang merasa dirugikan.

“Kita carikan win win solution, kadi kedua belah pihak baik warga dan perusahaan tidak ada yang dirugikan. Maka untuk jembatan yang digunakan sebagai jalur utama perusahaan tidak minta di bongkar,” bebernya.

Maka dari itu, untuk jembatan yang di RT 2 dan 3 itu saya yakin tidak akan mengganggu aktifitas PT Paeisindo itu sendiri. Sekarangpun perusahaan sudab kooperatif memindahkan parkiran diatas jembatan itu ketempat lain. “Untuk saat ini hanya tinggal menunggu daei PGN untuk kecepatan cara pembongkaran jembatan tersebut,” tandasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *