Kota Bogor, BogorUpdate.com – Aksi premanisme kembali terjadi, kini menimpa sopir dan beberapa penumpang angkot 02 jurusan Laladon-Alun-Alun Bogor di Jalan Juanda, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, pada Jumat, 21 Februari 2025.
Berdasarkan vidio yang beredar di media sosial, seorang preman memakai kaos hitam bergelantungan di pintu angkot dengan menyerang sopir dan penumpang yang ada di dalamnya sekira pukul 18.00 WIB.
Bahkan, preman tersebut menendang kaca dan pintu angkot sehingga para penumpang yang ada di dalamnya termasuk ibu hamil dan anak-anak histeris ketakutan.
“Gak lama pas di depan BTM ada preman, saya gak tau kenapa tiba-tiba adu mulut sama si sopirnya, tiba-tiba dia mancel terus langsung gebukin gitu,” ujar salah satu korban yang enggan disebutkan namanya saat dikonfirmasi via seluler, Sabtu, (22/2/25).
Menurutnya, ada tiga preman yang masuk ke dalam mobil. Namun, yang berhasil terekam kamera hanya satu karena dua lainnya telah terjatuh saat sopir melaju dengan kecepatan tinggi.
“Yang dua (preman) itu jatuh, angkotnya langsung ngegas, yang satu itu ketangkep celananya dipegangin sama si sopir. Terus akhirnya si sopir ngegas sampe nyerempet mobil warna putih, ga lama pas di belokan di Alun-Alun dia diturunin langsung nendang, tapi masih balas-balasan sama si sopir salling tonjok,” ucapnya.
Kemudian, dari aksi keributan preman tersebut sempat mengenai beberapa penumpang yang ada di dalam angkot.
“Iya (nendang) kena anak kecil, teman saya yang di pinggir kena yang lagi hamil, sama bibi saya kena yang di pinggir sama si preman,” tuturnya.
Akibat kejadian itu, seorang penumpang ibu-ibu yang diduga memiliki riwayat penyakit jantung mengalami pingsan karena panik.
“Pingsan dia, sebelum pingsan dia sudah ngomong duluan ‘jantung jantung jantung’ dan dia minta turunin duluan tapi gak di turunin sama si sopir, takutnya si preman itu nyusul ke situ. Akhirnya, si ibu-ibu yang kena serangan jantung orang Laladon saya turunin depan Alun-Alun di depan halte,” ungkapnya.
Lebih lanjut, korban berharap pihak kepolisian bisa bergerak menangkap para preman yang ada dalam vidio tersebut.
“Kalo bisa ditindaklanjuti lah itu preman-preman meresahkan banget,” tutupnya (Erwin)