Cariu, BogorUpdate.com – Dalam rangka Kunjungan Kerja (Kunker) Kepala Basarnas, Marsekal Muda (Marsda) TNI Henri Alfiandi, meninjau Pusdiklat Basarnas di Kecamatan Cariu, Kabupaten Bogor, sekaligus meresmikan Klinik dan masjid Baitu Rahman dilingkungan pusdiklat, Senin (22/5/23).
Hadir mendampingi Kepala Basarnas yaitu Pejabat Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama dilingkungan Basarnas, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Basarnas, Santi Henri Alfiandi beserta anggota DWP Basarnas.
Kegiatan kunker bertepatan dengan diadakannya Kursus Staf dan Pimpinan Muda oleh Pusat Pelatihan SDM Pencarian dan Pertolongan.
Kursus yang berlangsung selama tiga pekan ini memiliki ketentuan pelaksanaan yaitu satu pekan secara online pada tanggal 15-19 Mei 2023 dan dua pekan secara klasikal pada tanggal 22 Mei-7 Juni 2023 diikuti sebanyak 19 orang peserta beserta istri berasal dari pegawai di seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Basarnas.
Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Henri Afiandi mengatakan, Kursus Calon Kepala (Kuscaka) tersebut merupakan bentuk pembelajaran untuk memberikan bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada para peserta dengan harapan setelah menyelesaikan program ini, akan melahirkan calon-calon pimpinan UPT yang memiliki integritas, jiwa kepemimpinan dan kemampuan manajerial yang baik dalam rangka memberikan pelayanan SAR yang lebih optimal kepada masyarakat.
“Pertama memberikan saran kepada siswa, staf dan pimpinan muda, ini adalah pendidikan yang kita upgrade yang dulunya sudah ada cikal bakalnya, kuscaka, tujuannya untuk meningkatkan ASN di Basarnas. Kalau kuscaka itu orang lulus pengennya jadi kepala kantor, padahal tidak seperti itu, sebenernya staf dan kepala juga selevel penata muda,” ucap Marsekal Madya TNI Henri Afiandi kepada Bogorupdate.com.
Selanjutnya Ia berharap, mudah-mudahan selama dua pekan kedepan seluruh peserta akan menerima materi dengan empat topik pembahasan, yaitu Kepemimpinan umum, Penyelenggaraan operasi SAR, Anggaran dan logistik serta Administrasi kantor secara umum.
“ASN ini memiliki suatu kemampuan managerial dalam menjalankan organisasi di Basarnas, itu lah harapannya, dan ini adalah tahun pertama, Mudah-mudahan bisa berlanjut bahkan bisa dilaksanakan setahun dua kali sehingga seluruh ASN yang ada di Basarnas ini memiliki percakapan yang sama,” harapnya.
“Orang-orang yang masuk tidak semuanya bisa masuk, semua melalui seleksi yang sangat ketat menyangkut biologis kesehatan, dan juga trek rekot mereka selam pendidikan, sehingga kita mendaptkan pemimpin-pemimpin resqiu yang lebih baik lagi,” pungkasnya.