Kota Bogor, BogorUpdate.com – Danrem 061 Suryakancana, Brigjen TNI Rudy Saladin meninjau RS Salak Bogor pasca insiden kebakaran yang terjadi pada hari Jum’at, 6 April 2023 kemarin.
Dalam peninjauannya itu, Danrem didampingi oleh Dandenkesyah Bogor, Wali kota Bogor, Kapolresta Bogor Kota dan juga Dandim 0606 Kota Bogor.
Brigjen TNI Rudy Saladin mengatakan, kunjungan kali ini dilakukan guna meninjau kondisi terakhir dan pengecekan data kerugian yang dialami oleh Detasemen Kesehatan Wilayah (Denkesyah).
“Terkait pasca kebakaran RS Salak yang membakar ruang instalasi farmasi lalu ruang psikoterapi, ruang alkes, gudang Kaporlap, Koperasi, ruang kebidanan, ruang MCU dan juga ruang Denkesyah, saat ini di lokasi tersebut sudah dipasang police line,” katanya kepada Wartawan.
Rudy Saladin menambahkan, pemasangan police line tersebut dimaksudkan untuk dapat membantu petugas dalam melakukan penyelidikan terkait kejadian tersebut. Dan juga untuk menghindari siapapun yang akan memasuki area kebakaran.
“Terkait seluruh barang yang terbakar dan yang bisa diselamatkan, kami pun menghimbau agar dilakukan inventarisir, yang mana itu dimaksudkan untuk mempermudah pengecekan atau pendataan,” jelasnya.
Selain itu, Ia meminta agar rumah sakit salak tetap memberikan pelayanan kepada para pasiennya baik anggota maupun masyarakat umum yang akan berobat tanpa hambatan.
“Pihak Denkesyah juga harus terus berkoordinasi dengan satuan atas serta berkoordinasi dengan pihak Puslabfor Bareskrim Polri untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut,” bebernya.
Pada kesempatan yang sama, Danrem bersama forkopimda Kota Bogor melihat langsung kondisi Denkesyah Bogor. Puslabfor Bareskrim polri bersama Denpom lll/l Bogor melakukan penyelidikan dengan mencari keterangan serta melakukan pendataan untuk dibawa ke laboratorium forensik untuk mendapatkan kesimpulan akibat kebakaran tersebut.
Dalam pelaksanaan penyelidikan, dilakukan investigasi di 3 titik yaitu ruang dandenkesyah, kemudian karumkit serta apotek, dilanjutkan dengan pemeriksaan saksi-saksi sipil yang pertama melihat dan dua saksi dari anggota TNI.