Scroll untuk baca artikel
Bogor RayaHomeHukum & Kriminal

Warga Keluhkan Bau Menyengat Diduga Berasal Dari Pembakaran PT Sutrakabel

×

Warga Keluhkan Bau Menyengat Diduga Berasal Dari Pembakaran PT Sutrakabel

Sebarkan artikel ini

Foto PT. Sutra Kabel intimandiri

BOGOR UPDATE

SUKARAJA – Pembakaran yang diduga berasal dari sisa produksi PT. Sutrakabel Intimandiri yang terletak di jalan Raya Bogor KM. 49, Jl. Roda Pembangunan No. 5, Cimandala, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, dikeluhkan warga sekitar.

“Sudah dua malam, malam Kamis dan malam Jumat (10-11/08/18) ini asap putih dari PT Sutrakabel sampai masuk kedalaman kediaman saya, saya tidak tahu apa yang mereka bakar tapi bau asapnya sangat menyengat sekali, dan mengganggu jadi tidak bisa istirahat bahkan ini masih sakit kepala akibat menghirup bau asap nya,” kata salahsatu warga kepada BogorUpdate.com, Jumat (11/8/18) lalu.

Ia menambahkan, lokasi kediamannya bersebelahan dengan lokasi pabrik tersebut, dan sempat mengeluh ke petugas keamanan PT Sutrakabel, tapi hanya dihentikan sementara.

“Aktivitas Pembakaran dilakukan sekitar pukul 22.00 WIB sampai pagi, tapi ini baru berlangsung dua malam. Saya Sempat mengeluhkan bau menyengat yang ditimbulkan dari asap pembakaran tersebut ke petugas keamanan dan juga laporkan ke RT,” ujarnya.

Masih lanjutnya, sebelum kejadian pembakaran ini, warga sempat dibuat kalang kabut dengan adanya pencemaran air sumur, akhirnya diberikan suatu bentuk kompensasi oleh pihak perusahaan berupa pemasangan baru air PAM bagi warga yang terkena dampak pencemaran.

“Waktu itu kami diberikan pemasangan baru air PAM, tapi skarang ini kan timbul permasalahan yang baru lagi, akibat pembakaran tersebut menimbulkan asap yang bau nya sangat menyengat dan membuat sakit kepala. Dan telah beberapa kali keluhan, mereka mengatakan hanya bakar sampah, tapi masa sampah baunya sangat menyengat sampai membuat sakit kepala. Jika ada altivitas pembakaran lagi, akan saya kasih beritahu,” jelasnya.

Kepala HRD PT Sutrakabel Intimandiri Asih, saat dikonfirmasi via telepon seluler sempat mengelak jika perusahaan tempatnya bekerja itu melakukan pembakaran sisa atau bekas produksi di areal pabrik dan sampai menimbulkan bau yang menyengat.

“Ya tidak mungkin lah, sisa kabel kok dibakar orang dijual saja laku. Bahkan kabel yang ukurannya sangat kecil juga laku dijual. Memang anak-anak terkadang bakar ranting pohon dan daun tapi jauh dibelakang sana,” elak Asih ketika dihubungi, Senin (14/8/18).

Asih mengatakan, bahwa ia akan mengecek ke petugas keamanan yang piket saat aktivitas pembakaran itu terjadi. (Rie)

 

 

Editor: Tobing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *