Bogor RayaHomeNewsPemerintahan

1.949 Jemaah Haji Asal Kabupaten Bogor Gagal Berangkat Tahun Ini

Muslimin, Kemenag Kabupaten Bogor

Cibinong, Bogorupdate.com – 1.949 jemaah haji asal Kabupaten Bogor harus rela menunda keberangkatan untuk menunaikan ibadah haji tahun ini, Rabu (25/5/22).

Kasie Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Bogor, Muslimin mengatakan, 1.949 jemaah haji asal Kabupaten Bogor harus rela menunda keberangkatannya lantaran kebijakan Pemerintah Arab Saudi yang hanya memberikan kuota jemaah haji pada Negara Indonesia sebanyak 100.051 jemaah yang sebelumnya pada kondisi normal biasanya Indonesia mendapat kuota sebanyak 221.000 jemaah.

“Dari 100.051 jemaah, Kabupaten Bogor hanya mendapat 1.570 dari kuota normal biasanya 3.500 jemaah, dari kebijakan itu automatis ada jemaah yang tertunda oleh kebijakan,” ungkapnya di Kantor Kemenag Kabupaten Bogor.

Muslim mengatakan, jemaah yang tahun 2022 ini berangkat dan tertunda keberangkatannya adalah jemaah yang sudah melunasi pembayaran di tahun 2020 lalu.

“Tahun sekarang hanya 1.570 jemaah yang berangkat dari total kuota 3.51, berarti 1.949 lagi yang belum berangkat,” kata Muslimin.

Hal ini karena, lanjut Muslimin, Pemerintah Arab Saudi membatasi usia jamaah haji tahun ini, yang mana jemaah yang sudah menginjak usia di atas 65 pada 3 juni mendatang tidak bisa diberangkatkan tahun ini.

“Jadi semua jemaah yang sudah melunasi di tahun 2020, walaupun sebenernya kuotanya masuk, tapi karena usianya sudah diatas 65, terhitung 3 juni 2022 itu gak bisa berangkat tahun ini,” lanjutnya.

Selain itu, menurut Muslimin, Kebijakan pemerintah Arab Saudi juga mewajibkan vaksin lengkap, seperti vaksin covid 1 dan 2, vaksin meningitis dan tiga hari sebelum keberangkatan haji wajib VCR dan hasil negatif.

“Itu tiga poin takmilatul haj oleh pemerintah Arab Saudi, dampaknya dari 1.570 yang usianya di atas 65 itu ada 269 orang jemaah yang tertunda,” tuturnya.

Alhasil, atas adanya penundaan ini, Kemenag Kabupaten Bogor memeliki tugas rumah untuk memberangkatkan 1.949 jemaah yang tertunda tahun ini. “Ini pekerjaan rumah (PR) kita untuk tahun depan,” ungkap Muslimin.

Muslimin pun menjelaskan, pemilihan jemaah haji yang berangkat tahun ini berdasarkan nomor urut pendaftaran.

“Semua by sistem, pertama kuota, data kita adalah data yang sudah melunasi di tahun 2020, dari jemaah itu kita ambil dari nomor urut, setelah itu kita keluarkan dulu yang usia diatas 65, baru lah kita ambil nomor berikutnya di bawah,” jelasnya.

Ke-269 jemaah yang tertunda, masih Muslimin, lantaran kebijakan Pemerintah Arab Saudi terkait pembatasan usia, karena saat ini masih dalam kondisi pandemi.

“Kalo yang belum diberangkatkan di tahun ini, insyaallah di tahun selanjutnya, karena pemerintah Arab Saudi melakukan pembatasan usia, karena kan pemerintah Arab Saudi melihat saat ini masih ada kondisi covid, disana kan masih ada konsentrasi jemaah dalam satu tempat jadi harus diatur jangan terlalu numpuk jamaah nya, kalau tahun depan sudah dianggap endemi, jemaah tahun ini akan diberangkatkan tahun depan,” pungkasnya.

Exit mobile version