Bogor RayaHomeNewsPemerintahanTraveling

Sikap Budayawan Tolak Wisata Malam GLOW KRB Mendapat Suport

Kota Bogor, BogorUpdate.com
Penolakan terhadap keberadaan Wisata Malam GLOW di Kebun Raya Bogor (KRB) terus meradang, selain para budayawan dan pihak-pihak yang peduli terhadap tempat wisata yang menjadi Ikon di kota hujan itu juga menjadi perhatian serius para wakil rakyat.

Anggota Komisi IV DPRD Kota Bogor H M Zenal Abidin mengaku, dirinya selaras dengan masyarakat menolak keras Komersialisasi KRB. Karena konsep Wisata GLOW selain akan merusak jenis -jenis hewan yang ada juga akan merusak nilai sejarah dari kebun raya itu sendiri.

“Saya dukung penuh upaya masyarakat dalam menjaga marwah kebun raya sebagai tempat edukasi dan observasi, seperti awal didirikan. Sistim moderenisasi dapat merusak ekosistim serta kesakralan KRB,” kata H Zenal, Senin (11/10/21)

Politisi Gerindra itu menegaskan, bahwa KRB merupakan peninggalan sejarah sebagai hutanisasi yang didalamnya terdapat berbagai jenis tanaman, hewan dan fauna.

Dia berpendapat, untuk menjaga pengelolaan KRB tidak perlu melibatkan pihak ketiga sebagai sumber keuntungan. “Saya Fraksi Gerindra secara tegas menolak Wisata Malam GLOW di KRB,” tegasnya.

Dia juga menegaskan, bahwa KRB itu menjadi ring satu, dengan begitu maka sentra keamana serta kenyamanan Presiden harus dijaga. “Bagai mana keamanan Presiden jika KRB di komersialisasi, disitu jadi tempat wisata, ada cafe, restoran serta hotel,” ungkapnya.

Dia juga berpesan, kepada para budayawan yang hingga saat ini memperjuangkan untuk mempertahankan agar tetap berkomitmen, menjaga marwah KRB.

“Karena moderenisasi kalau dibiarkan akan merusak tradisi serta budaya, maka itu jangan dibiarkan terjadi. Artinya KRB harus tetap dijaga,” tandasnya.

Sebelumnya, para budayawan dari sejumlah aliansi melakukan aksi menolak keberadaan Wisata Malam GLOW di KRB, Kamis (07/10/21).

“Kami menolak bisnis komersil GLOW. Apalagi posisinya sekarang masih dalam kajian. Jadi harus berhenti dulu,” kata Korlap Aksi, Ki Tjetjep Thoriq.

Dalam orasinya dia mengaku, apabila hasil kajian wisata malam GLOW tidak menganggu keberadaan ekosistem di Kebun Raya Bogor, pihaknya tentu tidak mempersoalkan konsep tersebut.

Namun kata dia, pihaknya mempertanyakan apakah ada jaminan wisata malam GLOW ini tidak semakin komersil ke depannya apabila diizinkan.

Untuk itu, para budayawan dari aliansi budayawan se-Jawa Barat meminta pemerintah mengembalikan marwah dan fungsi Kebun Raya Bogor sebagai tempat konservasi, dan cagar budaya, edukasi, sejarah, religi dan rekreasi rakyat murah.

“Tuntutan secara global, kembalikan sebagai fungsinya lembaga pendidikan dan sebagainya. Mengembalikan pengelolaan KRB kepada negara,” tegasnya.

Sementara itu, GM Corporate Communication & Security KRB, Zaenal Arifin menyambut baik aspirasi yang disampaikan para budayawan. Karena, ia menilai aspirasi yang disampaikan langsung dengan mendatangi Kebun Raya Bogor.

Menurut dia, hal itu merupakan sekaligus ajang silaturrahmi pihaknya bersama para guru, alim ulama serta orang tua yang sangat dihormati.

“Alhamdulillah, kami berterimakasih atas silaturahmi pada hari ini, dan tentunya ini merupakan satu hal yang sangat positif,” kata pria yang akrab disapa Zae.

Exit mobile version