Cibinong, BogorUpdate.com
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto memfasilitasi tokoh masyarakat Desa Citeureup untuk melakukan audiensi terkait polemik kesemrawutan pasar Citeureup dengan jajaran Direksi Perumda Pasar Tohaga dan instansi terkait.
Dalam audiensi itu, Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mempersilahkan kepada tokoh Desa Citeureup beserta kepala desa untuk menyampaikan keluhannya kepada direksi Perumda maupun instansi terkait.
Dimana, permasalahan yang sejak belasan tahun itu terjadi akibat tidak adanya saluran irigasi dan pengelolaan sampah yang tidak baik terjadi di lingkungan pasar Citeureup 1 dan 2 hingga menyebabkan kerusakan lingkungan di sekitar lokasi pasar milik plat merah tersebut.
“Untuk itu saya beserta teman-teman di DPRD Kabupaten Bogor, memfasilitasi masyarakat Desa Citeureup untuk menyampaikan unek-uneknya atau aspirasinya terkait terjadinya persoalan yang terjadi diwilayah nya itu,” kata Rudy saat memimpin audiensi di ruang rapat paripurna kantor DPRD Kabupaten Bogor, di jalan segar Kelurahan Tengah, Cibinong, pada Jumat (29/10/2021).
Rudy melanjutkan, agar aspirasi serta keluhan di dari tokoh Desa Citeureup ini dapat langsung di tindak lanjuti, dirinya mengundang empat (4) instansi diantaranya, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor maupun 3 pentolan direksi Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Tohaga.
Pasalnya, dari aspirasi masyarakat yang disampaikan dalam audiensi itu, terdapat 4 persoalan yang harus dapat ditindak lanjuti secara nyata oleh keempat dinas tersebut maupun jajaran direksi Perumda Pasar Tohaga.
“Keluhan dan keinginan masyarakat yang didampingi oleh Forum Relawan Demokrasi (Foreder) itu menyangkut tidak adanya saluran irigasi yang kerap menyebabkan kebanjiran dan menimbulkan bau tak sedap terhadap masyarakat di wilayah RT 03 RW 01 Desa Citeureup ini,” ujarnya.
Menurut politisi Gerindra itu, upaya nyata yang diinginkan dirinya beserta jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang hadir dalam audiensi kali ini, pihaknya meminta kepada direksi Perumda Pasar Tohaga dan 4 dinas terkait dapat melakukan pendekatan langsung kepada masyarakat dengan mendengarkan aspirasi warga tersebut dengan melakukan pertemuan di kantor Desa setempat selama 1 pekan kedepan.
“Coba untuk perihal pengadaan pembangunan saluran irigasi (drainase, red) ini, pihak UPT Jalan dan Jembatan yang menjadi tangan panjang dari Dinas PUPR usai dari audiensi ini dapat merapat kekantor Desa untuk mendekatkan diri kepada masyarakat Desa Citeureup yang terdampak akibat aktivitas yang ditimbulkan dari kegiatan pasar rakyat tersebut,” ungkapnya.
“Adapun, untuk permasalahan sampah. Tolong juga untuk pihak UPT kebersihan wilayah 1 bisa sama-sama duduk bareng dengan pihak DPUPR maupun ketiga dinas yang terkait beserta jajaran direksi Perumda untuk mendengarkan keluhan dan keinginan yang diharapkan oleh warga Desa Citeureup yang merasa dirugikan akibat adanya aktivitas dari pasar milik Pemkab Bogor ini,” jelasnya.
Usai itu, sambung Rudy, setelah adanya duduk bersama dan mendengarkan aspirasi masyarakat Desa Citeureup tersebut, dirinya secara pribadi menginginkan laporan dari masing-masing dinas dan satu direksi Perumda milik Pemkab Bogor untuk menyampaikan apa saja yang dibutuhkan dan harus dikerjakan demi memenuhi aspirasi dan keluhan dari masyarakat tersebut.
“Hasil pertemuan yang kami berikan selama sepekan kedepan atau sebelum hari Jum’at minggu depan, saya meminta laporan hasil duduk bersama antara masyarakat Desa Citeureup beserta Kepala desa dengan 4 dinas dan 1 Perumda ini. Setelah itu kita anggarkan disaat rapat paripurna pembahasan Rancangan APBD tahun 2022,” pungkasnya.