Roadshow KMP. (Ist)
BogorUpdate.com – Kolaborasi Masjid Pemberdaya (KMP) untuk pertama kalinya menyelenggarakan Roadshow ke masjid-masjid di Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), dan DIY Yogyakarta pada Selasa (27/8/24) hingga Sabtu (31/8/24).
Roadshow KMP ini dipimpin oleh Andi Juliandi selaku Ketua Umum KMP Nasional dan diikuti oleh 17 pengurus KMP Nasional.
Andi Juliandi mengatakan, Roadshow ini, menjadi sarana silaturahmi dengan para pemakmur masjid terutama di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY Yogyakarta.
Selain itu, sambung Andi Juliandi, Roadshow ini bertujuan untuk berdiskusi mengenai keberjalanan 5 Pilar Masjid, Pemberdaya KMP di masing-masing masjid dan mempelajari program-program yang dikembangkan dari 5 pilar tersebut.
Masjid-masjid yang menjadi tujuan Roadshow pertama ini, di antaranya:
Masjid Raya Al-Falah Sragen
Masjid Raya Al-Falah Sragen merupakan salah satu masjid percontohan yang telah berhasil menjalankan 5 pilar KMP. Mulai dari aspek Baitullah yang telah berjalan, seperti disiapkannya Imam yang kompeten, masjid yang ramah bagi musafir, dan pelayanan masjid yang baik. Baitul Mal berjalan dengan baik sehingga kebermanfaatnya bisa dirasakan banyak orang.
Di masjid ini juga terdapat para pemuda pemudi yang ikut mengurus dan memakmurkan masjid. Kajian dan pelatihan juga berjalan dengan baik di Masjid Raya Al-Falah.
“Yang menarik, di sisi belakang masjid juga tersedia ruang untuk UMKM bermuamalah di lingkungan masjid,” ucap Andi Julliandi.
Masjid Al-Ikhlas Gemolong, Sragen
Masjid ini memiliki imam dan muadzin yang kompeten, takmir masjid yang konsisten serta fasilitas yang cukup lengkap. Dari aspek Baitul Mal, Masjid Al-Ikhlas bersama Balai Dakwah Sragen mampu menghimpun dan mengelola milyaran rupiah per tahunnya. Balai Dakwah Sragen juga ikut mengeksekusi beberapa program sosial kemasyarakatan dan pemberdayaan ekonomi umat. Di masjid ini juga terdapat Kajian Senin Malam Selasa (SeMaSa) yang ramai dihadiri masyarakat.
Masjid Al Fattah Tulungagung
Masjid dengan bangunan mewah ini sempat viral karena kisah seorang wakif yaitu Mbah Trimo yang membantu meluaskan masjid dan mewakafkan tanah. Beliau juga mewakafkan SPBU yang dapat membantu operasional Masjid Al Fattah Tulungagung.
Pelayanan yang diberikan pada jamaah juga baik dan tempatnya nyaman, dari aspek Baitullah sudah sangat baik. Selepas subuh, terdapat kegiatan belajar Quran bersama guru ngaji yang diikuti oleh ibu-ibu warga sekitar masjid. Hanya saja dalam aspek Baitul Mal dan Baitul Muamalah, masih perlu didorong untuk lebih baik lagi.
Masjid Pemuda Konsulat Surabaya (Masjid Pemuda Indonesia)
Masjid ini sempat viral karena programnya, Warung Makan Gratis yang bisa dinikmati oleh siapa saja dan diadakan setiap hari kecuali hari Ahad. Bangunan masjid ini tidak terlalu besar tapi nyaman untuk beribadah, masjid juga dibuka 24 jam dan jamaah diperbolehkan untuk beristirahat di sana. Kunjungan KMP diterima dengan baik, para pengurusnya memiliki SOP dalam menerima tamu seperti keharusan menghidangkan makanan bagi tamu.
Pilar Baitul Mal dan Baitut Tarbiyah juga berjalan dengan baik. Meski bangunan fisik masjid tidak besar, tapi dikelola oleh para pemuda yang memiliki mimpi besar dan totalitas dalam melayani jamaah.
Masjid Baitul Ma’mur Surabaya
Masjid Baitul Ma’mur merupakan salah satu masjid yang dikelola oleh pengurus KMP wilayah Jawa Timur. Masjid ini berada dalam komplek dan dekat dari kampus. Dari aspek Baitullah dan Baitul Mal sudah berjalan namun masih perlu ditingkatkan lagi pengelolaannya. Baitut Tarbiyah sudah berjalan dengan baik, di mana terdapat Taman Kanak-Kanak dan Taman Pendidikan Al Quran. Rencananya, Masjid Baitul Ma’mur juga akan membuat agenda Baitut Tarbiyah untuk mahasiswa yang berada di sekitar masjid.
Masjid Gedhe Mataram Yogyakarta
Masjid bersejarah yang telah berdiri sejak 1956, bangunan dan pengelolaannya masih dilakukan secara tradisional. Masjid ini menjadi saksi persebaran agama Islam di Yogyakarta. Baitul Mal masjid ini berjalan cukup baik. Namun sayangnya akses ke masjid tidak terbuka 24 jam.
Masjid Jogokariyan Yogyakarta
Masjid Jogokariyan menjadi masjid rujukan yang berhasil menjalankan 5 pilar KMP. Masjid ini tak hanya ramai saat Ramadhan, tapi juga saat hari-hari biasa banyak jamaah yang datang jauh-jauh ke Masjid Jogokariyan.
Tak heran, masjid ini menyediakan tempat menginap yang nyaman bagi para musafir. Baitul Mal juga dikelola dengan baik bahkan sempat viral karena saldo masjid di akhir tahun harus nol rupiah untuk menyegerakan kepentingan umat.
Di sekitar Masjid Jogokariyan terdapat berbagai jajanan, oleh-oleh, dan merchandise Jogokariyan yang semakin menghidupkan masjid.
Kunci kesuksesan masjid yaitu ketika dapat menjalankan 5 pilar masjid pemberdaya.
“Alhamdulillah KMP mendapat berbagai inspirasi dengan melihat karakteristik yang berbeda-beda dari setiap masjid. Ada masjid yang memulainya dari pilar Baitullah, ada yang memulainya dari Baitul Mal, di mana pun memulainya, kita harus berupaya untuk menjalankan dan meningkatkan kemampuan masjid untuk melayani umat,” pungkas Andi Juliandi. (Mitha Fitria Kurniawati)