IPB University Gelar Diskusi Dengan Econusa Bahas Ancaman Laut Dunia

Lifestyle, BogorUpdate.com
Isu ancaman laut memotivasi Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (ITK-FPIK) IPB University menggelar diskusi akademik tingkat internasional beberapa waktu lalu. Diskusi kali ini bertajuk The Ocean Voice: Ocean Threats and Issues dan diselenggarakan secara hybrid. Kegiatan diskusi kerjasama antara Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan IPB University dengan EcoNusa.

Dalam krisisnya, Dr Luky Adrianto, Dekan FPIK IPB University yang menyinggung pengaruh pandemi COVID-19 terhadap pilar ke-14 pembangunan berkelanjutan yang membahas tentang ekologi perairan. Pasalnya, saat ini ekosistem laut mengalami banyak ancaman baik dari kerusakan akibat ulah manusia maupun akibat krisis iklim.

Hal senada juga disampaikan oleh Founder dan CEO EcoNusa, Bustar Maitar. Menurutnya, ekosistem perairan terutama laut tengah mendapat ancaman serius sehingga perlu kolaborasi semua pihak untuk menjaga ekosistem laut tersebut.

Turut dan dalam webinar ini Dr Alan Koropitan, dosen IPB University yang saat ini menjadi Tenaga Ahli Utama Kedeputian I Kantor Staf Presiden. Pada kesempatan ini, ia menyampaikan tentang kebijakan kelautan Indonesia dan bagaimana mengimplementasikan sains dalam kebijakan.

Sementara, Dr Suchana Chavanich, akademisi dari Universitas Chulalongkorn, Thailand menunjukkan pengalamannya mengenai melelehnya es di kutub sebagai dampak perubahan iklim dan sampah plastik yang ditemukan dalam ekspedisinya di Kutub Utara. Selain itu, hadir juga Dr Ong Meng Chuan, peneliti dari Universiti Malaysia Terengganu yang memiliki spesialis di bidang polusi laut khususnya logam berat yang menggambarkan pengaruh kebijakan penguncian bagi lingkungan, dan Dr Jonson Lumban Gaol, ahli pemetaan laut dan pesisir dari IPB University yang hasil pembagian risetnya tentang pencemaran dari sudut pandang pemetaan. Hadir juga Muhammad Farid, Direktur Program EcoNusa yang bercerita tentang kearifan lokal sebagai suatu kebijakan yang mampu menjaga kelestarian dan keberlanjutan sumber daya laut, misalnya sasi laut di Papua.

Tidak hanya diskusi riset, acara ini juga dimeriahkan oleh pemutaran video pemenang dari International Marine Vlog Competition. Kompetisi ini merupakan sebuah kompetisi vlog untuk para mahasiswa program Sarjana baik dari dalam maupun luar negeri. Pemenang diumumkan oleh Ramadian Bachtiar, Ahli Komunikasi dari United Nation Industrial Development Organization (UNIDO) selaku perwakilan juri. Kompetisi ini telah dibuka sejak bulan Agustus hingga Oktober 2020 dengan peserta dari Indonesia, Malaysia, Korea Selatan, Prancis, dan Polandia. (bu/*)

Respon (2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *