Rumpin, BogorUpdate.com – Kondisi jembatan leuwiranji penghubung dua Kecamatan, yaitu Kecamatan Rumpin dan Gunungsindur, Kabupaten Bogor kondisinya semakin memprihatinkan. Demi menjaga keselamatan warga rela memutar arah ke Tangerang Selatan (Tangsel)
Ketua Aliansi Gerakan Jalan Tambang (AGJT) Junaedi Adi Putra mengatakan, jembatan Leuwiranji rusak parah, terdapat plat besi yang menjadi bantalan jembatan terkelupas, baut penyangga patah dibeberapa bagian ditambah aktivitas truk tambang menjadi penyebab jembatan Lewiranji cepat rusak.
“Kami harap Pemerintah segera mengambil langkah taktis dan strategis untuk membatasi aktivitas truk tambang agar tidak merusak insfratruktur yang ada,” ujarnya kepada BogorUpdate.com, Sabtu (21/12/24).
Junaedi menjelaskan, jembatan yang juga dilintasi oleh truk tambang itu, terakhir kali dilerbaiki pada Tahun 2013 lalu. Namun kini kondisinya sudah rusak parah hingga warga lebih memilih memutar jalan lewat Tangsel untuk menuju Rumpin.
“Jembatan penghubung Kecamatan Rumpin ke Gunung Sindur ini terakhir diperbaiki tahun 2023, akibatnya aktivitas masyarakat terganggu harus memutar ke Tangerang Selatan untuk bisa menuju Gunung Sindur,” jelasnya.
Sementara salah satu warga Gunungsindur yang juga pengajar di Universitas Swasta di Tangerang Hartanto menyebut, jembatan Leuwiranji yang menjadi penghubung Kecamatan Gunungsindur, dengan Kecamatan Rumpin, jembatan yang menjadi salah satu akses utama di wilayah utara Kabupaten Bogor kondisinya rusak parah.
“Rusaknya jembatan Leuwiranji akibat muatan truk-truk tambang yang berlebih (overload) Diperparah dengan truk tambang sering parkir di jabatan menggu jam operasional dibuka,” katanya.
Dia berharap Pemkab bogor segera melakukan perbaikan dan menutup total sementara jembatan tersebut.
“Kami harap UPT Jalan dan Jembatan Wilayah VIII Parung dan Dishub Kabupaten Bogor untuk menutup total jambatan Lewiranji dari aktivitas truk tambang, hawatir akan memperparah kondisi jembatan dan mebahyakan pengguna jalan,” tukasnya. (Dyn)