Cibinong, BogorUpdate.com – Ketua DPC Apdesi Kabupaten Bogor, Abdul Azis Anwar menegaskan bahwa usulan mobil siaga itu demi kepentingan masyarakat.
Nantinya, kata Abdul Azis Anwar, mobil siaga tersebut sepenuhnya akan digunakan untuk masyarakat jika ada yang sakit dan keperluan lainnya.
“Usulan mobil siaga itu untuk kepentingan masyarakat baik untuk yang sakit ataupun keperluan lainnya,” kata Azis kepada wartawan, Selasa (18/2/25).
Menurut Azis yang juga menjabat sebagai Kades Cimanggis, Kecamatan Bojonggede itu usulan mobil siaga sudah dilakukan dalam rapat bersama Dinas Pemberdayaan Masyarskat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bogor.
“Terkait DPC Apdesi mengajukan mobil siaga desa, pertama kita melakukan rapat koordinasi yang di fasilitasi oleh DPMPD pada hari, Kamis minggu lalu di Hotel Akram,” jelasnya.
Azis menuturkan bahwa dalam rapat yang dhadiri Ketua DPK dan pengurus DPC Apdesi, muncul beberapa poin untuk tahun 2025-2026, salahsatunya ialah mobil siaga desa.
Karena mobil siaga desa yang ada saat ini ausah 11 tahun dari jaman Bupati Bogor Ade Yasin. Sementara kebutuhan masyarakat terhadap mobil siaga desa itu amat penting untuk desa-desa.
“Kita ambil contoh hari ini masyarakat ada yang sakit. Kita tidak tau tiba-tiba yang sakit bergantian, misalnya dibawa ke RSUD Cibinong. Otomatis harus menunggu dulu mobil siaganya pulang. Sehingga kita baru mengusulan saja belum menempuh yang lainnya,” tuturnya.
Apalagi, jelas dia, Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Reynaldi Yushab Fiansyah sudah memberikan sinyal bahwa anggaran bantuan keuangan desa akan naik dari Rp 1 Miliar menjadi Rp 1,5 Miliar.
Namun, jika bantuan keuangan tersebut hanya bisa digunakan untuk pembangunan jalan di desa, maka dalam kurun waktu 2 tahun kedepan dipastikan akan selesai.
“Pak kadis udah berucap insya allah tahun ini di perubahan bantuan keuangan desa sebesar Rp 1,5 Miliar akan terwujud sampai kedepannya. Sehingga temen kades melihat 2 tahun kedepan jalanan sudah tuntas semuanya. Boleh gak kiranya kita mengusulkan mobil siaga desa,” jelasnya lagi.
Meski begitu, hal Ini sifatnya usulan, tepatnya pada saat dia diundang oleh Desa Lewuwiliang di acara RT dan RW.
“Namanya bentuk usulan dari kades kepada pimpinan diatasnya kan sah-sah saja. Adapun diterima alhamdulillah, kepentingannya untuk masyarakat mobil siaga,” ujarnya.
“Kalaupun tidak berarti masih dalam kajian-kajian lebih lanjut, kami pun menyadari,” tambahnya.
Namun dia menegaskan bahwa permohonan mobil siaga desa bukan mobil operasional kades. Selain itu, kata Azis, sebagao organisasi yang menaungi Kades, makasetiap usulan harus ditampung.
“Apabila tidak ada anggarannya yasudah tidak masalah, yang penting usulan kita sampaikan. Jadi jelas, saya ini sebagai Ketua organisasi yang menaungi para Kades, makamengumpulkan usulan rekan-rekan,” tegasnya.