Dace Supriyadi, KadisPerindag Kab.Bogor
BOGOR UPDATE
CIBINONG – Terkait beras oplosan dan garam yang menjadi primadona pembicaraan masyarakat Bumi Tegar Beriman, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor angkat bicara dan bakal menggelar sidak awal bulan Agustus 2017 ini.
Hal itu katakan oleh Dace Supriyadi, Kadisperindag Kabupaten Bogor kepada bogorupdate.com diruang kerjanya tepatnya di Jalan Perkantoran Bumi Tegar Beriman, Cibinong, Senin (31/7/17).
“Awal bulan atau seminggu lagi kita akan turun kelapangan, untuk mengecek ke beradaan beras dan kelangkaan garam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bogor. Sebelumnya, kita akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan instansi terkait. Pastinya, bidang perdagangan, saya minta secepatnya melakukan bergerakan untuk mengecek kelokasi secara langsung,” kata Dace.
Ia menjelaskan, bahwa pengecekan perlu ditingkatkan kembali demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bogor. Bahkan, dirinya juga tidak akan segan-segan memberitahukan pada perusahan yang sengaja menimbun akan dilaporkan ke Polres Bogor.
“Jika ditemukan permasalahan dua tersebut yakni beras dan garam, ya kita akan laporkan ke petugas polisi agar ditindak secara hukum yang berlaku. Sampai saat ini belum ada laporan, tapi tetap akan kita gencarkan pengawasan demi meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Kabupaten Bogor,” ungkapnya.
Dalam mengetahui harga sembako, kata Dace, mempunyai program yakni mengusulkan Vidio trone yang akan dipasang di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bogor.
“Nantinya, vidio trone itu untuk memberikan informasi tentang harga sembako yang ada di pasar tradisional di Kabupaten Bogor. Kita akan usulkan ke Bupati Bogor dan akan memasang ditiga lokasi yakni Ciawi, Cibinong dan Citeureup. Ini baru kita usulkan dengan tujuan memberikan informasi terkait harga-harga sembako. Ini trobosan kita, dan mudah-mudahan dapat bermanfaat untuk masyarakat Kabupaten Bogor tentang sembako,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan pada Disperindag Kabupaten Bogor, Jona Sijabat mengatakan, bahwa pihaknya memang sudah menerima laporan dari sejumlah warga terkait kelangkaan garam di pasar atau diwarung-warung.
Ia menyebutkan, bahwa Disperindag hingga saat ini belum mengetahui secara pasti penyebab langkanya salah satu bumbu dapur tersebut.
“Iya sudah banyak yang laporan katanya garam mulai susah didapatkan, saat ini masih kami cari tahu penyebanya,” tutur Jona kepada bogorupdate.com melalui telepon genggamnya.
Jona menjelaskan, bahwa di Bumi Tegar Beriman sendiri ada sekitar lima perusahaan garam yang biasa mendistribusikan garam ke pasar dan warung-warung. (Ang)
Editor: Tobing