Teknologi VAR Disebut Membuat Sepak Bola Menjadi Busuk

Sport, BogorUpdate.com
Mantan pemain Chelsea, Tony Cascarino, menilai teknologi VAR telah membuat sepak bola menjadi busuk dan kehilangan jiwanya.

Teknologi Video Assistant Referee alias VAR kembali menuai kontroversi.

Kali ini Liveprool yang kembali menjadi korban teknologi pembantu wasit itu.

Bermain melawan Brighton and Hove Albion di pekan ke-10 Liga Inggris 2020-2021 Sabtu (28/11/2020) kemarin, Liverpool dibuat merugi sebanyak tiga kali oleh VAR.

Pertama gol Mohamed Salah pada menit ke-33 yang dianulir karena offside seujung kuku.

Kedua gol Sadio Mane pada menit ke-83 yang juga dianulir karena VAR menilai striker berpaspor Senegal itu offside.

Sementara yang ketiga adalah insiden Andy Robertson menendang Danny Wellbeck di dalam kotak penalti.

Wasit sebenarnya tidak menganggap insiden teresbut sebagai sebuah pelanggaran, namun petugas VAR merasa kalau kejadian itu perlu diperiksa kembali.

Wasit sempat mengecek kejadian itu dengan VAR cukup lama, dan akhirnya keputusan pun berubah, tendangan penalti diberikan kepada Brighton.

Selain pada laga Liverpool kontra Brighton, sebelumnya VAR juga sudah sarat kontroversi, khususnya di Liga Inggris.

Melihat hal tersebut, mantan pemain Chelsea, Tony Cascarino, merasa semakin antipati dengan VAR.

Menurut Cascarino, VAR telah membuat sepak bola menjadi busuk.

“Saya rasa VAR sanget membungungkan dan sulit untuk dijelaskan,” tutur Cascarino seperti dikutip BolaSport.com dari talkSPORT.

“Apakah saya menyukainya? Tidak. Apakah itu membuat saya kehilangan selera dengan sepak bola? Tentu, kadang-kadang.”

“Permainan ini sangat indah, tetapi sayangnya Anda harus menerima bahwa orang-orang mulai kehilangan antusiasmenya.”

“Saya mengenal banyak teman yang menyukai sepak bola tetapi tidak menyukai bentuk sepak bola saat ini. Mereka tidak menyukai produknya.”

“Saya mengagumi tekniknya, kondisi fisik sepak bola luar biasa, indah, dan permainan ini dimainkan oleh tim yang sangat berpikiran menyerang; Saya suka semua itu.”

“Akan tetapi sisi sepak bola yang membuatnya busuk adalah ini, apa yang kita tonton dan saksikan sekarang,” ucap Cascarino menambahkan.

Selain menyebut VAR membuat sepak bola menjadi busuk, Cascarino juga mengatakan kalau teknologi itu telah membunuh jiwa dari permainan ini.

“Danny Wellbeck bahkan mengatakan kalau itu pelanggaran yang lembut, itu datang dari pihak lawan Liverpool,” ujar Cascarino melanjutkan.

“Saya menemukan kami telah kehilangan jiwa dari permainan saat ini, oleh keputusan yang dibuat.”

“Saya sering mengatakan ini, tetapi Anda tidak ingin terdengar kuno; tetapi posisi kita dalam permainan hari ini, dibandingkan dengan kemarin, adalah jutaan mil jauhnya.”

“Jika Anda ingin membuat kasus yang sangat bodoh, Anda dapat membantah Danny Welbeck, saat dia meregangkan kakinya, mengangkat kakinya. Itu argumen yang bodoh, karena Anda ingin Danny sebagai penyerang tengah untuk mencoba dan mendapatkan bola.”

“Saya melihat seorang bek yang mencoba menyapu bola dari kaki pemain lawan.”

“Jika menurut Anda itu jelas sebagai pelanggaran, saya minta maaf – saya tidak mengerti permainannya, saya tidak mengerti sepak bola,” kata sosok yang kini berusia 58 tahun itu menegaskan.

 

 

 

 

 

(Bolasport.com)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *