Sambut Tahun Baru Islam, Cigombong Gelar Berbagai Kegiatan

Cigombong – BogorUpdate

Berdasarkan hasil musyawarah antara MUI, Forum Komunikasi Masjid dan Pesantren (FKMP), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Pemuda Ansor, ormas Islam lainnya serta Tripika Cigombong, Rabu (20/9/17) mendatang akan menggelar berbagai kegiatan dalam menyambut tahun baru Islam.

“Rabu ini kami akan menggelar perlombaan membuat tumpeng se kecamatan. Kemudian bada magrib akan dilaksanakan doa akhir tahun dan awal tahun bersama. Setelah itu, kami juga akan melaksanakan sholat isya berjamaah. Dan puncak acaranya pada hari kamis pagi kami akan mengadakan pawai ta’ruf, yang tehnis pelaksanaanya masih akan kami koordinasikan dengan pihak kepolisian. Semua kegiatan kami konsentrasikan di Mesjid Al Adzim”, jelas Ketua Majelis Ulama Indonesia Kecamatan Cigombong H. Hadli Attirmidzi, senin (18/9/17).

Lebih lanjut ketua MUI Cigombong menjelaskan, selain rangkaian kegiatan dalam memeriahkan tahun baru Islam, pihaknya juga tengah mepersiapkan kegiatan pembinaan bagi para imam masjid dan para khotib tingkat kecamatan yang merupakan program MUI Kabupaten Bogor, yang sebelumnya sempat tertunda.

“Sebelumnya MUI Kabupaten telah menjadwalkan kegiatan pembinaan di Cigombong pada tanggal 4 September lalu.  Namun, sehubungan ada kendala tehni dan suatu hal maka kami berkoordinasi dengan Mui Kabupaten Bogor untuk menjadwalkan ulang kegiatan tersebut. Rencananya rabu ini kani akan mengadakan rapat untuk pembahasanny”, kata Hadli.

Lebih spesifik Hadli menjelaskan tentang kegiatan pembinaan tersebut, menurutnya, narasumber kegiatan berasal dari MUI Kabupaten Bogor, yang akan menyampaikan materi perihal problematika keumatan secara umum di Indonesia khususnya di Kabupaten Bogor. Kemudian dari unsur DMI Kabupaten Bogor, yang akan menyampaikan materi perihal manajemen dan pemberdayaan mesjid. Dan narasumber ketiga berasal dari MUI Kecamatan, yang akan menyampaikan materi inti perihal aturan Islam dalam khutbah dan imam shalat.

“MUI kecamatan dipersilahkan untuk mencari materi dari yang ahli di bidangnya. Misalkan, dari kyai sepuh setempat. Adapun acuan materi yang disampaikan meliputi seputar fiqih khutbah jum’at dan imam shalat, dan berbagai permasalahan yang kerap terjadi dalam pelaksanaan shalat jum’at, serta permasalahan yang terjadi pada imam shalat”, tandasnya. (Den/Sep)

 

 

Editor: Tobing

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *