Ahmad Ruhyat-Zaenul Mutaqin
Kota Bogor – Bogor Update
Masuknya nama Ahmad Ruhyat dan Zaenul Mutaqin kedalam 3 besar tertinggi hasil lembaga survei Indo Barometer, dinilai dapat mengalahkan petahana Bima Arya di Pilwalkot Bogor 2018.
Terlebih, jika kedua partai pengusung kedua figur ini dapat membentuk partai koalisi yang prospektif untuk memenangkan Pilkada tersebut.
“Memungkinkan, asalkan partai koalisi yang dibentuk pun prospektif,” kata Pengamat Politik LIPI Siti Zuhro, Kamis (7/12/17).
Menurutnya, sebenarnya yang jadi persoalan pasangan calon yang disiapkan untuk mengalahkan petahana itu kebanyakan suka alot karena masing-masing partai memiliki ego sektoral tersendiri.
Artinya lanjut Siti, setiap partai tentu ingin mengusung kadernya sendiri di Pilkada serentak 2018, seperti yang terjadi di tingkat Jawa Barat.
Akan tetapi, jika partai politik mau menyingkirkan ego sektoralnya, tentu tidak ada yang tidak mungkin di partai politik ini.
“Menurut saya tidak ada yang tidak mungkin di partai politik, yang penting mereka teriming-iming untuk memenangkan pilkada dengan segala konsekuensinya,” ucapnya.
Tak hanya itu, ditambahkan Siti, kedua figur ini pun harus bisa membaca atau mereview kelebihan dan kekurangan dari petahana itu sendiri, khususnya kekurangannya ada dimana.
“Ketika pasangan lawan tanding petahana bisa membaca apa yang diinginkan masyarakat, tidak menutup kemungkinan petahana akan lewat di Pilwalkot Bogor 2018,” jelas dia.
Masih kata dia, keinginan masyarakat kan terus berkembang pesat. Kalau itu berhasil diantisipasi apa yang bisa disuguhkan kepada masyarakat, tidak menutup kemungkinan petahana akan lewat.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD PKS Kota Bogor Atang Trisnanto selaku partai pengusung Ahmad Ruhyat mengaku tak mau berkomentar banyak mengenai hal tersebut.
Akan tetapi, paket Ahmad Ruyat-Zaenul Mutaqin bisa saja terjadi dilakukan di Pilwalkot Bogor 2018. “Masih mungkin,” singkat pria alumni IPB itu. (AS)
editor: Endi