Cibinong, BogorUpdate.com – Peringati Hari Sampah Nasional PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) gelar gathering bersama Alinsi Jurnalis Perduli Lingkungan (AJPLI), sekaligus ngobrol peduli lingkungan (Ngopling) membahas terkait bahayanya limbah industri dan limbah domestik, pada Senin (24/2/25).
Acara yang dilaksanakan di rumah makan Papatong, Jalan raya Pakansari, Cibinong Kabupaten Bogor ini dihadiri, Manajer Humas PPLI Arum Tri Pusposari beserta jajarannya, para awak media Online, Cetak dan TV. Selain Ngopling acara gathering pada hari ini untuk menyambut bulan suci ramadhan.
Manajer Humas PPLI Arum Tri Pusposari menuturkan, tema ngopling pada acara hari ini memperingati hari sampah nasional, bagaimana bahayanya limbah industri dan limbah domestik bagi kesehatan masyarakat.
“Ya, kita bersama-sama rekan jurnalis pada Hari ini membahas bahayanya limbah industri dan limbah domestik, serta bagaimana cara yang baik untuk menanganinya. Agar masyarakat bisa terlindungi dari bahayanya limbah tersebut,” ucap Arum Tri Pusposari kepada Bogorupdate.com.
Selanjutnya Ia juga menyampaikan, llimbah domestik juga memiliki dampak yang sama terhadap kesehatan, terutama kalau salah dalam pengelolaannya.
“Kalau limbah domestik sebetulnya yang membahayakan kotorannya, kalau limbah B3 dari karakteristiknya ada yang beracun, seperti limbah medis, bahayanya kalo ke tubuh kita akan langsung berdampak,” ujar Arum.
Masih kata Arum, limbah domestik didominasi oleh limbah rumah tangga yang memliki kandungan Gas metan dan dapat di gunakan sebagai energi alternatif.
“Untuk limbah domestik sendiri di Indonesia masih dibakar, sedangkan banyak dari limbah rumah tangga yang memliki gas metan tinggi dan keinginan dari pemerintah itu dimanfaatkan menjadi pembangkit listrik,” ujarnya.
Lebih lanjut Ia juga menjelaskan, seperti halnya limbah mercury yang sulit mengurai nya bahkan berdampak kepada kesehatan terutama wanita hamil. Banyak limbah mercury yang di buang sembarangan tanpa ada proses penanganannya.
“Analis menyebutkan sulit memulihkan limbah mercury bahkan hingga beratus-ratus tahun bisa pulih normal lagi, pernah kejadian dijepang tenyata orang jepang suka makan ikan dan ternayata ikan tersebut tercemar limbah mercury mengakibatkan kelahiran cacat,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, PT PPLI memiliki alat standar internasional dan cara pengolahan limbah yang juga bertaraf internasional.
“Kalo di PT. PPLI itu tempat pembuangan akhir (TPA) berbeda dari TPA pada umumnya kita landfill-nya pakai standar internasional mau dijepang mau di San Francisco mau dimanapun sama memiliki standar internasional,” pungkasnya. (Gus)